Kurangi Impor, Pemerintah Harap Industri Farmasi & Alkes Produksi di RI

30 Juli 2022 11:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers disela-sela kegiatan the 15th ASEAN Health Ministers Meeting di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (14/5/2022). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers disela-sela kegiatan the 15th ASEAN Health Ministers Meeting di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (14/5/2022). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemerintah mendorong industri farmasi hingga alat kesehatan (alkes) bisa diproduksi di dalam negeri untuk mengurangi impor. Selain itu, hal ini juga bisa meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TDKN) di industri.
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah saat ini fokus untuk mewujudkan ketahanan di sektor kesehatan. Menurut dia, salah satunya bisa dipenuhi dengan transformasi di industri farmasi dan alkes.
"Sebagai salah satu pilar transformasi kesehatan dengan sasaran terpenuhinya kebutuhan ketersediaan farmasi dan alat kesehatan nasional oleh produk dalam negeri," ujar Budi dalam Youtube Dexa Award, Sabtu (30/7).
Dia melanjutkan, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kerja sama dengan semua pihak. Mulai dari akademisi, industri, juga pemerintah dan masyarakat. Ia pun mendorong SDM di sektor kesehatan bisa meningkat, sehingga mampu bersaing di kancah internasional.
"Transformasi sistem kesehatan, khususnya pada transformasi kesehatan dan SDM di bidang kesehatan, ini bisa dilakukan melalui beasiswa yang diberikan pada mahasiswa, akademisi, dan dokter. Diharapkan kualitas SDM di bidang kesehatan dapat meningkat dan mampu bersaing di tingkat internasional," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam agenda yang sama, Pimpinan Dexa Group Ferry Soetikno mengatakan pihaknya melalui Dexa Award telah memberikan lebih dari 3.000 beasiswa yang mencakup tingkat pendidikan dasar, profesi apoteker, hingga Strata 2 (S2) kepada masyarakat Indonesia.
Sebagai perusahaan farmasi di Indonesia, kata Ferry, Dexa Group mendukung inovasi riset dan pengembangan dengan mencetak saintis terbaik Indonesia melalui program Dexa Award Science Scholarship (DASS) yang telah dilaksanakan sejak tahun 2018.
Program tersebut ditujukan untuk generasi muda, mahasiswa ataupun penyandang gelar S1, yang ingin melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan S2 dan memiliki semangat untuk mengembangkan penelitian terkait kesehatan di tingkat S2.
"Dexa Group sebagai bagian dari industri kesehatan, terus mengerahkan segenap kapasitas dan kapabilitasnya untuk mewujudkan upaya membangun kemandirian kesehatan," katanya.
ADVERTISEMENT
Dia melanjutkan, peningkatan kapasitas dan kapabilitas salah satunya dilakukan melalui Dexa Award Science Scholarship yang turut berperan untuk mendorong inovasi di bidang farmasi dan kesehatan secara luas dengan memberikan beasiswa pendidikan S2 dan beasiswa penelitian lainnya.