Kurangi Impor, RI Libatkan Yordania dalam Uji Coba Budi Daya Gandum

17 April 2025 12:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025). Foto: Najma Ramadhanya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025). Foto: Najma Ramadhanya/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyebut salah satu bentuk kerja sama Indonesia dengan Yordania, mengembangkan komoditas gandum di Indonesia guna mengurangi impor.
ADVERTISEMENT
“Kami sudah mengecek kecocokan agro klimat di seluruh Indonesia. Kemudian mencari bibit unggul yang bisa kita kembangkan di Indonesia. Moga-moga ke depan gandum bisa tumbuh dengan baik,” jelas Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Kamis (17/4).
Dengan pengembangan budi daya gandum, Amran berharap dapat menekan volume impor bahan pangan tersebut. “Kalau ini tumbuh, bisa kita ke depan itu mengurangi impor untuk gandum. Ini sangat bagus dan kami undang khusus ahli-ahli dari sana. Kemudian kita tukar informasi, tukar teknologi,” lanjutnya.
Uji coba sudah dilakukan di sejumlah wilayah di Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Kita mencari lahan yang cocok. Kalau ada yang cocok, kita langsung tidak lanjuti. Apa saja, bisa di-mix,” tambah Amran.
ADVERTISEMENT
Adapun alasan kerja sama ini mencakup kemampuan Yordania dalam teknologi pengelolaan air secara efisien, yang dinilai dapat membantu memproduksi gandum.
“Mereka ahli dalam mengelola air yang sangat minim. Bayangkan, airnya (di sana) kecil banget. Tapi bisa dikelola dengan model drip irrigation. Kalau untuk pertumbuhan, tanamannya subur-subur,” ucap Amran.
Ia menjelaskan, drip irrigation atau irigasi tetes memungkinkan unsur hara dan air langsung menuju akar tanaman. “Drip irrigation ini di dalamnya ada pupuk. Unsur hara. Lalu di dalamnya ada air, langsung ke tanaman. Mungkin airnya cuma 20 persen hingga 10 persen. Jadi yang kita akan pelajari adalah dia (Yordania) menggunakan air seminimal mungkin, itu kata kuncinya,” ungkapnya.
Sebelumnya, Amran turut mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan ke Yordania pada Sabtu (12/4). Kunjungan ini bertujuan memperkuat hubungan bilateral, khususnya di sektor perdagangan dan investasi pertanian.
ADVERTISEMENT
Selama kunjungannya, Amran dijadwalkan menandatangani nota kesepahaman di bidang pertanian dengan Pemerintah Kerajaan Hasyimiyah. Kesepakatan ini mencakup pertukaran informasi ilmiah dan teknis, promosi investasi dan perdagangan pertanian, pelatihan dan peningkatan kapasitas, program magang, partisipasi dalam pameran, hingga fasilitasi akses pasar produk pertanian.