Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kurs Rupiah Merosot ke Posisi Rp 13.600/USD, Ini Penyebabnya
6 Februari 2018 13:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB

ADVERTISEMENT
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) merosot ke level terendahnya siang ini di posisi Rp 13.605.
ADVERTISEMENT
Mengutip data perdagangan Reuters, Selasa (6/2), dolar AS dibuka di Rp 13.520. Mata uang Paman Sam tersebut terus naik dan menghantam rupiah hingga ke posisi Rp 13.605. Hingga pukul 12.40 WIB, dolar AS bertengger di posisi Rp 13.600.
Ekonom BCA David Sumual mengungkapkan, merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini tak terlepas dari hantaman bursa saham baik lokal maupun global.

"Ini terkait kepanikan investor karena Dow Jones semalam jatuh sampai lebih dari 1.000 poin, Nikkei juga jatuh lebih dari 6%, Hang Seng juga sampai 4%. Jadi utamanya karena bursa saham jatuh," kata David kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (6/2).
Meski demikian, kata David, jatuhnya rupiah dan merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini dinilai masih dalam posisi aman, mengingat mata uang negara lain seperti Won Korea jatuh lebih dalam dan bursa saham regional juga tersungkur.
ADVERTISEMENT
"Yang lain jatuhnya lebih tinggi, Won Korea 0,7%, rupiah sekitar 0,5%. Bursa Jepang sama Hong Kong itu jatuh tajam banget," jelas dia.
David meyakini, ini hanyalah sentimen negatif sesaat karena investor panik akan kejatuhan bursa saham AS semalam. Setelahnya, kondisi market dan pasar uang akan kembali normal.
"Ini hanya sementara, kepanikan sesaat," imbuhnya.