Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Laba 4 Bank Ini Melonjak, Bakal Guyur Dividen Jumbo di Tahun 2023?
9 Maret 2023 15:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Handiman mengatakan 4 Bank tersebut diprediksi akan memberikan dividen hampir 6 persen. Ia merinci, dividend yield Bank Mandiri sekitar 5 persen, BCA 2 persen. Hanya saja, Hadiman mengatakan dividend yield dari Bank Niaga lebih tinggi dibanding 4 bank besar tersebut, yakni mencapai 10 persen.
"Di mana 4 bank ini akan RUPS di minggu depan, kita lihat dari 4 bank besar itu kemungkinan akan memberikan dividen yield hampir 6 persen, kemudian mandiri sekitar 5 persen, BCA akan biasa di 2 persen, dan mungkin yang tertinggi akan ada di bank niaga mencapai 10 persen," kata Handiman saat ditemui di Gedung Mirae Sekuritas, Jakarta, Kamis (9/3).
Handiman menyebut penurunan beban bunga menjadi faktor yang membuat perolehan laba di 4 bank tersebut melonjak, khususnya BCA dan Mandiri. Berdasarkan data yang ia miliki, pada 2022 BCA telah menurunkan beban bunga 12 persen, sedangkan Mandiri 7 persen.
ADVERTISEMENT
"Nah BNI ini agak berbeda karena mereka mempunyai Loan to Defisit Rasio (LDR) cukup tinggi. Sehingga kondisi likuiditas cukup ketat saat itu, ketika BI menaikan suku bunga di Agustus, September, maka mereka menaikkan deposit rate mereka,” ujar Handiman.
Handiman mengungkapkan NPL Coverage di 4 bank tersebut pada 2022 tercatat tembus di atas 250 persen . Peningkatan tersebut diprediksi membuat bebas provisit perbankan di Indonesia tahun ini lebih ringan dari tahun sebelumnya.
"Kalau kita lihat NPL coverage dari perbankan kita di 4 bank besar mereka sudah membukukan NPL coverage di atas 250 persen. hal ini seharusnya akan membuat beban provisit perbankan kita di tahun ini gak akan setinggi 2 tahun kemarin," kata Handiman saat ditemui di Gedung Mirae Sekuritas, Jakarta, Kamis (9/3).
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, faktor pendorong lainnya adalah pembayaran kompensasi subsidi pemerintah ke BUMN yang masuk ke perbankan BUMN. Handiman menjelaskan bahwa kondisi tersebut membuat beban bunga di Bank BUMN meningkat signifikan di kuartal 4.
"kemudian faktor kedua adalah adanya kenaikan non interest income terkait dengan pemulihan aktivitas masyarakat kita.akhirnya ini mendorong kenaikan non interest income ke perbankan kita," ujarnya.
Lebih lanjut, Handiman juga mengatakan bahwa penurunan beban provisi di tahun lalu juga menjadi faktor kenaikan laba 4 bank raksasa tersebut. Sebab, 4 bank tersebut telah melakukan beban provisi yang tinggi pada 2020-2021.
"Seperti yang kita tahu sejak tahun 2020-2021 mereka banyak melakukan beban provisi yang tinggi sehingga pada 2022 mereka tidak melakukan beban provisi 2 tahun sebelumnya," kata Handiman.
ADVERTISEMENT
Handiman juga mengatakan bahwa kinerja Bank BCA dan Mandiri juga akan melambung tahun ini. Ia memprediksi tahu ini kinerja Bank BCA tumbuh 32 persen net profit dan Bank Mandiri 24 persen.
"BCA tumbuh 32 persen net profit, mandiri 24 persen maupun bri tumbuh.. ini kenapa bri cukup flat ini karena mereka akan membukukan interest expense kenaikan yang cukup tinggi," katanya.