Laba Bersih Adaro Minerals (ADMR) Rp 6,92 Triliun di 2023, Naik 32,75 Persen

1 Maret 2024 10:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Adaro Minerals. Foto: Adaro Minerals
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Adaro Minerals. Foto: Adaro Minerals
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mengantongi laba bersih senilai USD 441,02 juta atau setara Rp 6,92 triliun (asumsi kurs Rp 15.691 per dolar AS).
ADVERTISEMENT
Laba bersih tersebut naik 32,75 persen dibanding tahun 2022 senilai USD 332,21 miliar atau setara Rp 5,31 triliun. Pendapatan usaha Adaro Minerals naik 20 persen menjadi USD 1,08 juta.
“Kinerja keuangan maupun operasional kami pada tahun 2023 cukup memuaskan, dengan dukungan pertumbuhan produksi Lampunut yang memuaskan serta pengakuan pasar yang semakin solid terhadap produk Enviromet,” ujar Presiden Direktur dan CEO Adaro Minerals Indonesia Christian Ariano Rachmat dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (1/3).
Kondisi harga batu bara metalurgi yang kondusif terus mendukung pencapaian ASP, dan disertai kenaikan volume dan disiplin biaya, juga meningkatkan profitabilitas.
Selain itu, operasi logistik Grup Adaro yang terintegrasi memberikan kinerja dengan sangat baik dalam menghadapi tantangan di Sungai Barito yang ditimbulkan oleh kondisi cuaca akibat El Nino.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Christian Ariano Rachmat di Hotel St Regis Jakarta, Rabu (10/5/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
“Akhirnya, visi kami di Kaltara semakin terealisasi, dengan kemajuan pada konstruksi smelter aluminium dan infrastruktur terkait sesuai yang diharapkan. Kami tetap berada di posisi untuk merampungkannya pada kuartal IV 2025,” imbuh Christian.
Volume produksi tahun 2023 mencapai 5,11 juta ton sedangkan penjualan mencapai 4,46 juta ton, atau masing-masing naik 52 persen dan 39 persen dari tahun 2022.
Kenaikan volume penjualan pada periode ini berkontribusi terhadap pendapatan, sementara perusahaan mencatat penurunan signifikan pada beban usaha karena perubahan regulasi terkait beban/pembayaran kepada pemerintah.
Belanja modal pada tahun 2023 mencapai USD 134,02 juta, terutama untuk konstruksi smelter aluminium di bawah KAI dan proyek-proyek infrastruktur MC. Dari angka belanja modal tersebut, total USD 97 juta dipakai untuk keperluan KAI.
ADVERTISEMENT
Target ADMR tahun 2024 antara lain volume penjualan batu bara sebanyak 4,9 juta ton–5,4 juta ton, nisbah kupas sebanyak 3,6 kali,belanja modal senilai USD 175 juta–250 juta. Target belanja modal ini termasuk investasi ekuitas di smelter aluminium KAI.