Laba Bersih Adaro Minerals Rp 3,84 Triliun Semester I 2024, Naik 52,13 Persen

27 Agustus 2024 8:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Adaro Minerals. Foto: Adaro Minerals
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Adaro Minerals. Foto: Adaro Minerals
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), membukukan laba bersih senilai USD 248,76 juta atau setara Rp 3,84 triliun (asumsi kurs Rp 15.438 per dolar AS).
ADVERTISEMENT
Laba bersih tersebut naik 52 persen yoy dibandingkan semester I 2023 senilai USD 163,51 juta. Pendapatan usaha ADMR pada semester I 2024 naik 31 persen menjadi USD 607 miliar, karena kenaikan 43 persen pada volume penjualan menjadi 2,59 juta ton, yang diimbangi penurunan 8 persen pada harga jual rata-rata (ASP).
“Harga batu bara metalurgi bergerak secara fluktuatif pada paruh pertama 2024, namun kami masih mencapai kinerja operasional yang memuaskan, berkat eksekusi yang efektif, peningkatan produksi, dan ekspansi pada penetrasi penjualan,” ujar Presiden Direktur ADMR Christian Ariano Rachmat dalam keterangan resmi, Selasa (27/8).
Christian menambahkan, kinerja ADMR di semester I 2024 mencerminkan upaya bersama dari semua pihak dalam perusahaan, termasuk PT Kalimantan Aluminium Industry dengan progres konstruksi yang terus berlanjut.
ADVERTISEMENT
Volume produksi Adaro Minerals pada semester I 2024 naik 17 persen menjadi 2,98 juta ton dan pengupasan lapisan penutup naik 37 persen menjadi 10,36 juta bcm, yang menghasilkan nisbah kupas 3,48 kali untuk semester I 2024.
Pada semester I 2024, perusahaan menghasilkan EBITDA operasional sebesar USD 329,5 juta, atau naik 40 persen dari semester I 2023. Margin EBITDA operasional periode ini tetap kuat sebesar 54,3 persen.
Laba inti semester I 2024 naik 50 persen menjadi USD 252,5 juta. Kenaikan 43 persen pada volume penjualan mendukung kenaikan pendapatan dan profitabilitas, dan lebih dari cukup untuk mengofset penurunan ASP.
Adaro Minerals mengeluarkan belanja modal sebesar USD 143 juta pada semester I 2024, terutama terkait proyek-proyek infrastruktur MC dan konstruksi smelter aluminium di bawah PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI). KAI meliputi USD 111 juta dari angka tersebut.
ADVERTISEMENT
Beban pokok pendapatan naik 32 persen menjadi USD 277,1 juta, terutama karena kenaikan volume produksi maupun penjualan. Royalti kepada pemerintah turun 9 persen menjadi USD 74,1 juta karena penurunan harga, sementara biaya penambangan naik 24 persen menjadi USD 86,5 juta, biaya pemrosesan batu bara naik 30 persen menjadi USD 12,9 juta, dan biaya pengangkutan dan penanganan naik 24 persen menjadi USD 64,2 juta.