Laba Bersih Amar Bank Diproyeksi Capai Rp 111 Miliar di Akhir 2023

29 Juli 2023 11:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jajaran direksi PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank). Foto: Amar Bank
zoom-in-whitePerbesar
Jajaran direksi PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank). Foto: Amar Bank
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) optimistis kinerja keuangan kembali meningkat di akhir tahun ini dan diproyeksikan dapat mencetak laba bersih Rp 111 miliar. Laba bersih diperkirakan juga terus meningkat menjadi Rp 181 miliar pada tahun 2024 dan Rp 279 miliar pada tahun 2025.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan Sinarmas Sekuritas, Sabtu (29/7), proyeksi tersebut akan berdampak pada tingkat pengembalian ekuitas (ROE) sebesar 5 persen pada tahun 2024 dan 7 persen ROE pada tahun 2025, menjadikan Amar Bank sebagai salah satu bank digital yang berhasil menghasilkan keuntungan.
Pada kuartal I 2023, Amar Bank berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 34 miliar. Perseroan juga berhasil meningkatkan efisiensinya dengan menurunkan beban bunga, terutama dari deposito berjangka, di mana beban bunga mampu ditekan 61,4 persen yoy menjadi Rp 18,54 miliar di kuartal I 2023.
Sementara pendapatan operasional lainnya mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 61,8 persen yoy menjadi Rp 93,09 miliar. Sedangkan jumlah penyaluran pinjaman atau kredit Tunaiku mengalami pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 84 persen dari tahun 2015-2022 dan diharapkan akan terus berkembang.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian, mengatakan untuk mencapai target laba tersebut, AMAR saat ini telah memperkuat empat pilar strategi.
Pertama, melalui Tunaiku yakni pinjaman digital untuk ritel dan bisnis mikro. Kedua, Relationship Banking untuk komersial dan korporasi. Ketiga, mendorong UMKM, perbankan digital untuk usaha kecil. Keempat yakni Embedded Banking dan Finance, plug and play banking untuk perusahaan teknologi berbasis aplikasi.
“Kami tetap optimis bahwa Amar Bank akan terus melayani individu dan UMKM yang masih memiliki keterbatasan akses terhadap layanan perbankan digital,” ujar Vishal.
Menurut riset Sinarmas Sekuritas, prospek bisnis Amar Bank dapat menyebabkan kenaikan harga saham dan berpotensi terjadinya perubahan pada rasio P/B (Price-to-Book) dari 1x menjadi 1,7x dalam rata-rata tiga tahun. Dengan perubahan ini, target harga dalam 12 bulan diperkirakan mencapai Rp 410, artinya terdapat potensi kenaikan sebesar 45 persen.
ADVERTISEMENT