Laba Bersih Garudafood Selama Kuartal I 2019 Turun 18,51 Persen

30 April 2019 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direksi PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direksi PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) mencatatkan laba bersih hanya mencapai Rp 130 miliar pada kuartal I 2019. Jumlah tersebut turun 18,51 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu senilai Rp 160 miliar.
ADVERTISEMENT
Direktur Garuda Food Paulus Tedjosutikno mengatakan, penurunan laba bersih ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya peningkatan harga bahan baku sejak 18 bulan yang lalu.
"12 sampai 18 bulan kebelakang ada fluktuasi harga bahan baku yang tentu mempengaruhi kinerja perseroan," kata Paulus di Hotel Arosa, Jakarta, Selasa (30/4).
Menurut Paulus, beberapa komponen bahan baku yang mengalami kenaikan harga antara lain terigu, tapioka, produk turunan susu, dan garam. Menurut dia beberapa bahan baku tersebut diimpor dari beberapa negara.
Selain harga bahan baku yang meningkat, Paulus juga tidak menampik adanya belanja iklan yang dilakukan perseroan di kuartal I tahun ini. Menurut dia, pengeluaran untuk promosi pada periode tersebut cukup besar.
"Kuartal I tahun ini pengeluaran memang belanja iklan dan promosi ini lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, mengakibatkan dari sisi profitabilitasnya turun," ujarnya.
Direksi PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Paulus mengatakan, belanja iklan merupakan satu komponen yang fleksibel sehingga komponen tersebut tidak muncul pada kuartal yang sama setiap tahun. Meski demikian, dia mengklaim belanja iklan sudah sesuai rencana bisnis selama satu tahun penuh.
ADVERTISEMENT
"Sehingga nanti di akhir tahun kami tetap menargetkan pertumbuhan 10-15 persen," ujarnya.
Saat ini, Garudafood mengoperasikan 4 fasilitas produksi yang tersebar di pulau Jawa yaitu satu lokasi di Rancaekek, Jawa Barat; dua lokasi di Pati, Jawa Tengah; dan satu lokasi di Gresik, Jawa Timur. Rata-rata utilisasi mencapai 70 persen dari total kapasitas produksi perseroan.