Laba Bersih J Trust Bank Naik 30,8 persen, Jadi Rp 111,3 M di Kuartal III 2023

28 November 2023 11:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
J Trust Bank Foto: https://www.jtrustbank.co.id/
zoom-in-whitePerbesar
J Trust Bank Foto: https://www.jtrustbank.co.id/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) atau J Trust Bank membukukan laba bersih Rp 111,34 miliar secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal III 2023. Angka tersebut naik 30,84 persen dibanding periode yang sama tahun lalu di Rp 85,06 miliar.
ADVERTISEMENT
"Peningkatan kinerja dipicu oleh pertumbuhan kredit bruto menjadi Rp 23,60 triliun pada kuartal III 2023, atau tumbuh 34,03 persen (yoy) dibandingkan sebelumnya Rp17,61 triliun pada periode sama tahun sebelumnya," ujar Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai, melalui keterangan tertulis, dikutip dari Antara, Selasa (28/11).
Fukadai mengungkapkan dana pihak ketiga (DPK) meningkat 26,16 persen (yoy) menjadi senilai Rp 29,73 triliun pada kuartal III 2023, dibandingkan sebelumnya Rp 23,57 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Kemudian, pendapatan bunga meningkat 56,85 persen (yoy) menjadi Rp 1,83 triliun pada kuartal III 2023, dibandingkan sebelumnya Rp 1,17 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Pada kuartal III 2023, Fukadai menyebut perseroan mampu menjaga rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) terus membaik, dengan NPL gross berada di level 1,50 persen dan NPL net berada di 1,10 persen.
ADVERTISEMENT
Perseroan juga mampu menurunkan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dari 97,83 persen pada kuartal III 2022 menjadi 94,14 persen pada kuartal III 2023.
“Penurunan tersebut menunjukkan bahwa perseroan mampu menjalankan operasinya dengan lebih efisien pada tahun ini,” ujar Fukadai.
Lebih lanjut, Fukadai menyebut perseroan mampu menjaga permodalan tetap kuat, di mana Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 12,69 persen pada September 2023 dengan modal inti senilai Rp 3,12 triliun.
"Kondisi modal inti perseroan tersebut juga mampu tetap memenuhi Peraturan OJK No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum yang mewajibkan bank memiliki modal inti Rp3 triliun," ujar Fukadai.
Pada tahun ini, perseroan menargetkan penyaluran kredit tumbuh mencapai 25 hingga 30 persen, dengan fokus melalui segmen Corporate Banking, Commercial & Small and Medium Enterprises (SME), Business Linkage, serta Consumer.
ADVERTISEMENT
“Sedangkan, pada pertumbuhan DPK menargetkan juga tumbuh berkisar 25 sampai 30 persen di tahun 2023,” ujar Fukadai.