Laba Bersih Malaysia Aviation Group Anjlok 93 Persen, Jadi Rp 205 M

19 April 2025 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bandara Malaysia. Foto: udeyismail/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bandara Malaysia. Foto: udeyismail/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Grup maskapai asal Negeri Jiran, Malaysia Aviation Group (MAG) mencetak laba bersih setelah bunga dan pajak sebesar USD 12,2 juta atau sekitar Rp 205,7 miliar (kurs Rp 16.864 per dolar AS).
ADVERTISEMENT
Mengutip Bloomberg (19/4), Direktur Pelaksana MAG Izham Ismail mengatakan angka laba tersebut anjlok 93 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Menurut perhitungan Bloomberg, laba operasi sekitar 113 juta ringgit atau sekitar Rp 432,3 miliar, turun dari 890 juta ringgit pada tahun 2023.
"Kami tetap teguh untuk menjadi menguntungkan tahun ini tetapi ini akan menjadi tahun yang menantang," kata Izham.
Terlepas dari penurunan yang tajam, angka terbaru itu kata Izham untuk menjaga upaya operator untuk membuktikan profitabilitas di jalurnya setelah lebih dari satu dekade kerugian berakhir pada tahun 2023.
Kata dia, ini mengakhiri periode yang penuh gejolak bagi maskapai penerbangan, dimulai dengan tragedi kembar penerbangan MH370 dan MH17 pada tahun 2014, yang mengakibatkan privatisasi maskapai tersebut.
Ilustrasi Malaysia Airlines. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Kini, Grup Penerbangan Malaysia itu dimiliki oleh dana kekayaan negara Malaysia Khazanah Nasional Bhd.
ADVERTISEMENT
MAG juga mengoperasikan maskapai penerbangan afiliasi lainnya, termasuk maskapai penerbangan regional berbiaya rendah dan operasi kargo grup.
Maskapai ini memotong 6.000 penerbangan dari jadwalnya antara Agustus dan Desember tahun lalu, perubahan yang memengaruhi 1 juta penumpang. Pemotongan terjadi setelah serangkaian gangguan, termasuk beberapa masalah terkait permesinan.
Kini, orientasi Malaysia Airlines sendiri bertujuan untuk menumbuhkan armadanya dan memperluas jaringan rute selama dekade mendatang untuk membangun kembalinya ke profitabilitas.
Kemudian, memperluas armadanya menjadi 120 pesawat dari 87 pesawat saat ini hingga tahun 2035. Pada saat yang sama, jumlah rute yang bakal diterbangkan Malaysia Airlines menjadi 102 dari 67 rute.
Sebagai bagian dari ekspansi Malaysia Airlines, Kepala Strategi dan Transformasi Grup Bryan Foong mengatakan, maskapai memperkirakan menerima pengiriman sembilan pesawat Airbus A330 Neo baru di tahun ini.
ADVERTISEMENT
Malaysia Airlines juga memprediksi menerima tiga pesawat Boeing 737 Max lagi di tahun ini.
“Pada saat ketidakstabilan dan ekonomi makro, apakah kita masih melanjutkan pembaruan armada kita? Kita harus bertaruh, ini adalah tugas yang sangat besar untuk mempertahankan armada yang sudah tua,” kata Izham.