Laba Bersih MYOR Susut 6,06 Persen, Jadi Rp 3 Triliun Sepanjang 2024

Hartanto Gunawan saat konferensi pers tentang Mayora sukses menembus pasar ekspor ke Rusia di Gedung Mayora Group, Jakarta, Rabu (6/2/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 6,06 persen menjadi Rp 3 triliun (year on year/yoy) sepanjang 2024, dibanding tahun 2023 sebesar Rp 3,19 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2024 yang dikutip dari keterbukaan Sabtu (2/3), penjualan perusahaan dengan kode emiten MYOR ini naik 14,57 persen menjadi Rp 36,07 triliun, dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya Rp 31,48 triliun.

Pendapatan emiten MYOR itu didapat paling banyak dari makanan olahan kemasan mencapai Rp 21,86 triliun, dan minuman olahan kemasan sebesar Rp 18,62 triliun.

Beban pokok penjualan MYOR sepanjang 2024 meningkat menjadi Rp 27,77 triliun yoy dibanding periode sama pada tahun sebelumnya Rp 23,07 triliun.

Selain itu, kas dan setara kas, pada akhir tahun mengalami kenaikan 10,70 persen menjadi Rp 4,60 triliun, dibanding periode sama pada tahun sebelumnya Rp 4,15 triliun.

Liabilitas PT Mayora Indah pun naik menjadi Rp 12,62 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 8,58 triliun. Begitu juga dengan ekuitas MYOR terpantau naik menjadi Rp 17,10 triliun dibandingkan Desember tahun 2023 sebesar Rp 15,28 triliun.

Total aset MYOR per Desember 2024 meningkat ada di angka Rp 29,72 triliun, dibandingkan per Desember 2023 yang hanya sebesar Rp 23,87 triliun.