Laba Bersih PTBA Rp 2,03 Triliun, Turun 26,7 Persen di Kuartal II 2024

1 Agustus 2024 13:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jajaran Direksi PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2023, Rabu (8/5/2024).  Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jajaran Direksi PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2023, Rabu (8/5/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan laba bersih Rp 2,03 triliun di kuartal II 2024, atau turun 26,7 persen secara tahunan (yoy) dari Rp 2,77 triliun di kuartal II 2023.
ADVERTISEMENT
Penurunan laba bersih ini seiring dengan kenaikan beban pokok pendapatan sepanjang kuartal II 2024 sebesar Rp 16,2 triliun dibanding periode sama pada tahun sebelumnya Rp 14,7 triliun.
Ongkos jasa penambangan naik menjadi Rp 5,03 triliun dibanding periode sama pada tahun 2023 sebesar Rp 4,42 triliun. Selain itu, tarif jasa pengangkutan batubara juga mengalami kenaikan sebesar Rp 4,36 triliun dibanding periode sama pada tahun sebelumnya Rp 4,05 triliun.
Ilustrasi tambang batu bara. Foto: Shutterstock
Meskipun beban pokok pendapatan naik, tetapi pendapatan perusahaan mengalami pertumbuhan positif menjadi Rp 19,6 triliun sepanjang kuartal II 2024 dibanding periode sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 18,8 triliun.
Selain itu, ekuitas perseroan sebesar Rp 19, 5 triliun per 30 Juni 2024. Sementara ekuitas perseroan pada akhir tahun lalu sebesar Rp 21,4 triliun per 31 Desember 2024.
ADVERTISEMENT
Sementara itu jumlah beban utang atau liabilitas perseroan sebesar Rp 18,8 triliun per 30 Juni 2024. Beban utang ini meningkat dibanding akhir tahun lalu Rp 17 triliun per 31 Desember 2023.
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi perseroan mencatatkan kenaikan sepanjang kuartal II 2024 menjadi Rp 3,06 dibanding Rp 1,8 triliun periode sama pada tahun sebelumnya.
Aset lancar PTBA sebesar Rp 13,6 triliun per 30 Juni 2024. Sementara itu pada akhir tahun lalu aset lancar PTBA sebesar Rp 15,1 triliun per 31 Desember 2023.

Realisasi DMO dan Tantangan

Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 11,57 juta ton, tumbuh 12 persen dibanding Semester I 2023 yang sebesar 10,33 juta ton. Adapun per Semester I 2024, produksi batu bara PTBA mencapai 18,76 juta ton dan realisasi angkutan dengan kereta api 17,33 juta ton.
ADVERTISEMENT
Tantangan bagi Perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 19 persen secara tahunan dari USD 93,49 per ton pada Semester I 2023 menjadi USD 75,89 per ton pada Semester I 2024.
Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 36 persen secara tahunan menjadi USD 130,66 per ton, dari USD 204,27 per ton pada Semester I 2023.
Karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik. Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak baik bagi kinerja keuangan PTBA.