Laba Bersih Rp 173 Miliar di 2023, PP Presisi Tahan Pembagian Dividen

6 Juni 2024 9:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RUPS PP Presisi pada Rabu (5/6/2024). Foto: PPRE
zoom-in-whitePerbesar
RUPS PP Presisi pada Rabu (5/6/2024). Foto: PPRE
ADVERTISEMENT
Emiten jasa konstruksi, PT PP Presisi Tbk (PPRE), memutuskan untuk tidak membagikan dividen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (5/6) demi memperkuat likuiditas.
ADVERTISEMENT
Para pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih 2023 sebesar Rp 173 miliar, dengan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 80,2 miliar yang akan digunakan untuk cadangan wajib sebesar Rp 4,01 miliar atau 5 persen dari laba bersih. Kemudian saldo laba ditahan sebesar Rp 76 miliar atau 95 persen dari laba bersih.
Adapun perolehan kontrak baru selama 2023 sebesar Rp 6,7 triliun. Perolehan kontrak baru tersebut didominasi oleh dua lini bisnis utama yaitu Mining Services 65 persen dan Civil Work 30 persen, sedangkan sisanya sebesar 5 persen diperoleh dari lini bisnis supporting.
Direktur Keuangan, Manrisk dan Legal PT PP Presisi Tbk, Arif Iswahyudi, mengatakan realisasi kinerja dan bisnis menunjukkan bahwa perseroan fokus pada jasa pertambangan dan konstruksi masih berada di jalur yang tepat.
ADVERTISEMENT
"Meskipun pendapatan dan laba bersih menunjukkan masih belum mencapai target, namun perseroan dapat menurunkan beban dengan penerapan program cost leadership yang dijalankan, serta
penerapan optimalisasi alat untuk memaksimalkan produksi, sehingga gross profit margin meningkat pada angka 17,45 persen di tahun 2023," ujar Arif dalam keterangannya, Kamis (6/6).
Selain itu, PPRE juga berupaya menjaga EBITDA tetap berada pada angka positif sebesar Rp 1,0 triliun di tengah tantangan global dan domestik.