Laba Bersih Sido Muncul (SIDO) Rp 720 Miliar per Kuartal III, Turun 17 Persen

26 Oktober 2022 10:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tolak Angin Sido Muncul Foto: Instagram/@sidomunculstore
zoom-in-whitePerbesar
Tolak Angin Sido Muncul Foto: Instagram/@sidomunculstore
ADVERTISEMENT
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatatkan laba bersih Rp 720,44 miliar per kuartal III 2022. Laba produsen Tolak Angin ini anjlok 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 865,49 miliar.
ADVERTISEMENT
Mengutip laporan keuangan perusahaan konsolidasian per 30 September 2022 (tidak diaudit), Rabu (26/10), perusahaan mencatatkan penjualan Rp 2,61 triliun, turun 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 2,77 triliun. Sementara beban pokok penjualan naik menjadi Rp 1,22 triliun dari periode sebelumnya Rp 1,21 triliun.
Meski penjualan turun dan beban pokok penjualan naik, total liabilitas (utang) SIDO berkurang menjadi Rp 340,19 miliar dibandingkan 31 Desember 2021 sebesar Rp 597,78 miliar.
Utang tersebut terdiri dari total utang jangka pendek Rp 298,06 miliar dan total utang jangka panjang Rp 42,13 miliar. Kedua total utang ini juga mencatatkan penurunan signifikan.
Sementara total ekuitas SIDO pada kuartal III 2022 tercatat sebesar Rp 3,52 triliun, naik dibandingkan per 31 Desember 2021 Rp 3,47 triliun.
Owner Sidomuncul Irwan Hidayat di Acara Jamu Lifestyle. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Direktur Perusahaan SIDO Leonard mengatakan penurunan penjualan 6 persen dan laba perusahaan 17 persen dalam 9 bulan pertama tahun ini disebabkan oleh normalisasi permintaan produk-produk kesehatan konsumen dari basis yang tinggi pada kuartal III 2021 karena adanya penyebaran varian Delta.
ADVERTISEMENT
“Namun dengan melihat peningkatan kinerja pada kuartal III dibandingkan kuartal II, kami optimistis permintaan akan produk kesehatan terutama herbal masih terus bertumbuh,” kata Leonard dalam keterangan resmi.
Dalam perspektif jangka panjang, kata dia, kinerja SIDO pun masih mencerminkan perusahaan yang sangat solid dengan CAGR (2019-2021) dua digit yaitu 14 persen pada penjualan dan 25 persen pada laba bersih.
“Perseroan juga masih mencatatkan posisi keuangan yang sehat dengan kas netto Rp 858 miliar dan tidak memiliki pinjaman keuangan, sehingga tidak ada paparan atas risiko kenaikan tingkat suku bunga ke depannya,” ujarnya.