Laba CIMB Niaga Syariah Rp 1,8 Triliun pada 2021, Naik 34,8 Persen

Pandji P. Djajanegara, Direktur Syariah Banking CIMB Niaga. Foto: Selfy Momongan/kumparan

Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Syariah berhasil mencatatkan laba perusahaan mencapai Rp 1,8 triliun pada 2021, naik 34,8 persen secara year on year (YoY). Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibanding tahun 2020 sebesar Rp 1,35 triliun.

“Pertumbuhan laba sebelum pajak (PBT) selama 5 tahun terakhir secara rata-rata, sebesar 42,9 persen,” kata Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji Djajanegara dalam konferensi pers virtual, Kamis (24/3).

Pertumbuhan laba tersebut didorong dengan penyaluran pembiayaan yang tumbuh sebesar 15,8 persen menjadi Rp 37 triliun dengan segmen Consumer Banking sebagai kontributor utama. Segmen tersebut menyusul peningkatan pendapatan berbasis komisi dari bisnis treasury dan pengelolaan kekayaan (wealth management).

Untuk dana pihak ketiga (DPK), CIMB Niaga Syariah berhasil menghimpun Rp 41,51 triliun. Nilai ini tumbuh 39,16 persen yoy dari posisi 2020 sebesar Rp 29,83 triliun.

Sedangkan komposisi dana murah atau Current Account and Saving account (CASA) naik dari 52,6 persen di 2020 menjadi 63,2 persen di 2021.

Dengan situasi perekonomian dibayangi oleh pandemi, Pandji menyebut CIMB Niaga Syariah dapat mempertahankan pertumbuhan dan terus melayani kebutuhan masyarakat.

“Kinerja tersebut membuat aset CIMB Niaga Syariah tumbuh signifikan sebesar 32,3 persen YoY menjadi Rp 59,3 triliun, dengan share of book terhadap aset bank induk sebesar 19,1 persen,” ujarnya.

Menurut Pandji, kinerja perusahaan sejalan dengan strategi untuk mengakselerasi pertumbuhan melalui strategi leveraging, serta inisiatif Sharia Sustainable Development Goals (SDG). Selain itu, CIMB Niaga Syariah berupaya mengembangkan layanan dalam ekosistem Syariah Community.