Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Laba Emiten Sawit London Sumatra (LSIP) Rp 305 Miliar, Naik Tipis 2 Persen
2 Juni 2022 13:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
London Sumatra mencatat penjualan sebesar Rp 765 miliar, turun 36 persen (yoy) dibanding kuartal pertama 2021 sebesar Rp 1,19 triliun. Perolehan penjualan yang lebih rendah ini seiring dengan penurunan volume penjualan produk sawit, meskipun terdapat kenaikan harga jual rata-rata (ASP) produk sawit.
“Pada kuartal I 2022, London Sumatra mencatat laba bruto sebesar Rp 440 miliar (naik 3 persen), laba usaha Rp 362 miliar atau turun 1 persen dan EBITDA Rp 444 miliar. Core profit meningkat 21 persen yoy menjadi Rp341 miliar pada kuartal I 2022,” ujar manajemen LSIP dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis (2/6).
Sejalan penurunan produksi, volume penjualan CPO turun 66 persen yoy menjadi 33 ribu ton dan volume penjualan produk PK yang turun 29 persen menjadi 18 ribu ton. Produksi TBS inti turun 29 persen yoy menjadi 226 ribu ton terutama karena pengaruh cuaca yang tidak mendukung dan kegiatan re-planting. Seiring penurunan produksi TBS inti dan eksternal, total produksi CPO turun 39 persen yoy menjadi 53 ribu ton.
ADVERTISEMENT
London Sumatra mempertahankan posisi keuangan yang sehat dengan total aset Rp 12,21 triliun. Posisi kas dan setara kas sebesar Rp 3,46 triliun dan tidak adanya pendanaan melalui utang bank pada tanggal 31 Maret 2022.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian interim, penjualan produk kelapa sawit lokal berkontribusi 92 persen terhadap total penjualan LSIP sebesar Rp 701 miliar. Biaya pembelian TBS tercatat sebesar Rp 52 miliar, turun dibanding kuartal pertama 2021 sebesar Rp 149 miliar.