Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Laba Indofood INDF dan ICBP Naik Drastis di Semester I 2023, Cek Penyebabnya
1 Agustus 2023 7:13 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perolehan tersebut naik 5,78 persen dari semester I 2022 yang sebesar Rp 32,59 triliun. Mengutip laporan keuangan perusahaan, Selasa (1/8), kenaikan pendapatan ICBP ini terjadi di seluruh bisnis.
Seperti di pos mi instan yang naik menjadi Rp 24,67 triliun di semester I 2023. Kemudian dairy Rp 4,75 triliun, makanan ringan Rp 2,01 triliun, penyedap makanan Rp 1,63 triliun, nutrisi dan makanan khusus juga naik menjadi Rp 609,88 miliar serta produk minuman tercatat Rp 782,65 miliar di enam bulan pertama tahun ini.
Selain terjadi kenaikan pendapatan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik drastis 196,63 persen di semester I 2023 menjadi Rp 5,72 triliun, dari perolehan tahun lalu di periode yang sama yang hanya sebesar Rp 1,93 triliun.
Hal itu dipengaruhi oleh total penghasilan keuangan ICBP yang melonjak menjadi Rp 2,21 triliun dari sebelumnya yang hanya Rp 105,14 miliar.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat lebih rinci, pos tersebut karena adanya penghasilan dari neto atas selisih nilai tukar mata uang asing dari aktivitas pendanaan juga tercatat Rp 1,94 triliun di semester I 2023 dari sebelumnya tidak ada.
Tak hanya itu, beban keuangan ICBP juga turun signifikan dari Rp 2,67 triliun di semester I 2022, menjadi Rp 989,31 miliar di kuartal I 2023.
Atas hal ini, Direktur Utama dan CEO Indofood, Anthoni Salim mengatakan, pihaknya masih akan tetap berhati-hati dan waspada menghadapi sisa tahun ini. Sebab, kondisi perekonomian masih diselimuti ketidakpastian.
Kinerja Indofood
Sejalan dengan anak usahanya, induk usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) juga mencatat kinerja yang cemerlang. Terlihat dari penjualan neto yang naik 6,24 persen di semester I 2023 menjadi , Rp 56,08 triliun.
ADVERTISEMENT
Laba periode berjalan INDF yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga tercatat Rp 5,56 triliun atau melonjak 91,93 persen, dari sebelumnya Rp 2,9 triliun di kuartal I 2022.
Hal ini juga dipengaruhi oleh penghasilan keuangan perusahaan yang naik drastis menjadi Rp 2,57 triliun dari sebelumnya hanya Rp 251,33 miliar.
Pasalnya, laba neto atas selisih nilai tukar mata uang asing dari aktivitas pendanaan INDF juga tercatat Rp 2,14 triliun di semester I 2023, dari sebelumnya tidak ada.