Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan laba periode berjalan senilai Rp 3,53 triliun. Jumlah tersebut meningkat 25 persen dari sebelumnya sebesar Rp 2,82 triliun.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, INDF mencatat kenaikan penjualan yang tipis, hanya berkisar 6 persen secara tahunan menjadi Rp 57,84 triliun di sembilan bulan pertama tahun ini.
Penjualan tersebut naik dari sebelumnya Rp 54,74 triliun pada periode Januari-September 2018. Perseroan mengakui tekanan bisnis kelapa sawit berpengaruh terhadap penjualan.
"Grup agribisnis masih tertekan oleh harga Crude Palm Oil (CPO) yang rendah selama tahun berjalan ini. Ke depannya, kami akan tetap fokus meraih peluang yang ada serta mempertahankan keunggulan kompetitif kami," kata Direktur Utama dan CEO Indofood, Anthoni Salim, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/10).
Sementara laba usaha Indofood hanya naik 5 persen menjadi Rp 7,15 triliun. Sedangkan margin laba bersih Indofood meningkat menjadi 6,1 persen dari sebelumnya 5,2 persen.
ADVERTISEMENT
"Indofood telah menunjukkan ketangguhannya yang terlihat dari pertumbuhan yang positif baik pada nilai penjualan maupun keuntungan selama periode sembilan bulan tahun ini. Grup CBP dan Bogasari terus mencatatkan kinerja yang baik," tambahnya.
INDF memiliki empat segmen bisnis utama. Pertama PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang memproduksi mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, serta minuman.
Bogasari merupakan segmen bisnis tepung terigu dan pasta Grup Salim. Segmen ketiga adalah agribisnis, termasuk di dalamnya dua emiten sawit, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).
Terakhir adalah segmen distribusi, yang mendistribusikan sebagian besar produk konsumen Indofood dan anak-anak usaha serta pihak ketiga.
ADVERTISEMENT