Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Laba Melesat 494 Persen di 2021, Bank BJB Syariah Pede Siapkan IPO di Q3-2022
31 Maret 2022 16:27 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Anak usaha PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (BJBR), PT Bank BJB Syariah berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih hingga 494 persen di 2021 secara tahunan (year on year). Perolehan ini melampaui rata-rata industri perbankan syariah yang mencatat pertumbuhan laba 16,9 persen selama 2021.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, BJB Syariah mencetak laba bersih sebelum pajak sebesar Rp 86,7 miliar dan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 21,9 miliar untuk kinerja keuangan yang berakhir Desember 2021. Raihan laba bersih ini meningkat 494 persen dibandingkan dengan kinerja keuangan tahun sebelumnya.
Melesatnya profitabilitas BJB Syariah didorong oleh penyaluran pembiayaan yang mencapai Rp 6,43 triliun pada akhir 2021, tumbuh 11,33 persen dari 2020 lalu senilai Rp 5,77 triliun.
Pada periode yang sama industri perbankan syariah mencatatkan rata-rata pertumbuhan pembiayaan sebesar 6,83 persen. “BJB Syariah berkomitmen mendukung percepatan kebangkitan ekonomi yang sempat terpuruk akibat Pandemi COVID-19. Oleh karena itu kami cukup ekspansif dalam menyalurkan pembiayaan kepada sektor-sektor produktif,” kata Direktur Utama BJB Syariah Indra Falatehan, Kamis (31/3).
ADVERTISEMENT
Pembiayaan BJB Syariah di sektor produktif juga tumbuh sebesar 14 persen pada 2021, melalui pembiayaan modal kerja dan investasi. Sementara itu pembiayaan sektor konsumsi tumbuh secara terukur dengan risiko yang terjaga.
Dalam menyalurkan pembiayaan, Indra menjelaskan, pihaknya selalu mengingat posisi strategis perseroan sebagai agen pembangunan di daerah, sekaligus menjalankan peran sentral dalam menggerakkan ekonomi umat.
“Bagi kami, dua tugas utama ini merupakan peluang sekaligus panggilan. Bersama induk (Bank BJB), kami harus menjadi motor pembangunan di Jawa Barat dan di saat yang terus meningkatkan partisipasi dalam memajukan serta memberdayakan ekonomi ummat,” katanya.
Penyaluran Pembiayaan dan DPK Tumbuh Positif
Akselerasi penyaluran pembiayaan berdampak positif pada pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang mencapai Rp 463,16 miliar di 2021, meningkat 29,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini mendorong net Imbalan perseroan juga meningkat dari 5,14 persen pada 2020 menjadi 5,61 persen pada 2021. “Meski ekspansif dalam menyalurkan pembiayaan, kami tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, tercermin dari rasio pembiayaan bermasalah (net performing financing/NPF) gross yang turun dari 5,28 persen menjadi 3,42 persen,” kata Indra.
Begitu juga dengan dana pihak ketiga (DPK) BJB Syariah yang tumbuh sebesar 18,6 persen menjadi Rp7,88 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp 6,64 triliun pada 2020.
Pertumbuhan DPK BJB Syariah kembali melampaui industri perbankan syariah yang tercatat tumbuh 15,3 persen selama 2021. “Kenaikan DPK setidaknya menunjukkan dua hal. Pertama, tingkat kepercayaan publik yang semakin baik sehingga semakin banyak nasabah yang mengamanahkan dananya untuk dikelola BJB Syariah. Kedua, likuiditas kami sangat mencukupi untuk menopang rencana bisnis kami ke depan,” ujar Indra.
ADVERTISEMENT
Rencana IPO di Q3-2022
Perseroan juga mencatatkan total aset sebesar Rp 10,36 triliun, meningkat 16,6 persen, dibandingkan dengan 2020. Rasio intermediasi atau financing to deposit ratio (FDR) BJB Syariah pada akhir 2021 tercatat 81,55 persen dan capital adequacy ratio (CAR) tercatat 23,47 persen.
Dengan perolehan kinerja perusahaan yang positif ini, BJB Syariah semakin menggencarkan rencana untuk melantai di bursa saham (IPO) pada kuartal ketiga (Q3) tahun ini.
Adapun dana hasil IPO ini nantinya akan digunakan BJB Syariah untuk modal kerja dan transformasi BJB Syariah jadi bank digital. “Dengan kinerja positif selama 2021, kami optimistis menyambut tahun-tahun mendatang. Kami kembali masuk ke jalur cepat dalam pertumbuhan bisnis dan profitabilitas,” tutup Indra.
ADVERTISEMENT