Laba Unilever Indonesia Tembus Rp 4,6 T di Kuartal III 2022

Logo Unilever. Foto: AP Photo/Tatan Syuflana

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan laporan keuangan untuk kuartal III 2022 (tidak diaudit). Perseroan berhasil mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 31,5 triliun di kuartal III 2021.

Selain itu, Perseroan juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 5,3 persen dengan membukukan laba sebesar Rp 4,6 triliun. Rangkaian inovasi yang diluncurkan telah menunjukkan dampak nyata, dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan Perseroan.

“Menurut laporan Nielsen, daya saing kami di kuartal III menguat. Market share Perseroan meningkat dalam tiga bulan terakhir dibandingkan tiga bulan sebelumnya, baik secara value maupun volume,” ujar Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti dalam konferensi pers, Kamis (27/10).

Ira mengatakan, bisnis e-Commerce dan Unilever Food Solutions (UFS) meningkat 50 persen selama kuartal ini. Melanjutkan komitmen untuk memperkuat fundamental dan meningkatkan daya saing, Perseroan terus menjalankan lima prioritas strategis.

Ira Noviarti, Chair of B20 WiBAC memberikan remarks pada Press Conference B20-G20 Dialogue_ Women in Business Action Council. Foto: Dok. B20 Indonesia

Prioritas pertama, memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand besar dan produk utama melalui inovasi dan program marketing terdepan untuk mendorong pertumbuhan pasar. Kedua, memperluas dan memperkaya portfolio ke premium dan value segment.

“Ketiga, memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-Commerce). Keempat, penerapan E-Everything di semua lini bisnis,” katanya.

Prioritas terakhir, yaitu Unilever tetap menjadi yang terdepan dalam pembangunan bisnis yang berkelanjutan. Ira melanjutkan, Perseroan telah menempatkan level investasi yang tepat untuk meningkatkan daya saing brand-brandnya.

“Melanjutkan transformasi channel yang kami mulai di semester 2 tahun lalu, mulai kuartal III 2022 kami mengurangi stok di sisi trade, dan langkah ini akan berlanjut di kuartal IV 2022. Saya melihat pentingnya membangun bisnis yang future-fit dan menciptakan sistem yang efisien, sehingga kami bisa bergerak lebih gesit dan tangkas untuk merespons pasar,” tuturnya.

Dengan demikian, Ira menyebut inovasi Unilever akan menjangkau konsumen lebih cepat serta dapat membantu customer mendorong pertumbuhan penjualan sell-out yang kompetitif. Penjualan Perseroan pada outlets atau pada konsumen melalui customer telah bertumbuh kuat sebesar 7,1 persen di kuartal III.

Ilustrasi produk Unilever. Foto: monticello/Shutterstock

Peluncuran rangkaian Home Care Korean Strawberry dan rangkaian Shampo Dove Micellar di kuartal II terus diminati, diikuti oleh inovasi di segmen premium di kuartal III seperti Close Up dengan multi-benefit, serta peluncuran Wall’s Feast format baru dan Magnum Cookies & Cream dari divisi Ice Cream.

“Perseroan juga terus menjadi yang terdepan dalam hal pembangunan bisnis yang berkelanjutan. Di antaranya Bango yang memberdayakan ratusan penjaja makanan tradisional tanah air melalui program tahunan Festival Jajanan Bango; dan Royco dengan program Nutrimenu yang bertujuan membantu mendorong masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan kuat,” imbuhnya.

Tahun ini Royco Nutrimenu menargetkan 100 juta piring bergizi lezat untuk disajikan di meja makan keluarga Indonesia. Perbedaan Unilever sebagai bisnis yang future-fit adalah bahwa semua brand memiliki purpose yang jelas, yang secara kolektif menjadi penggerak kebaikan yang kuat dalam memberikan dampak positif bagi kehidupan seluruh masyarakat Indonesia setiap hari.

“Kami percaya bahwa kelima prioritas strategis kami sudah tepat dan dalam jangka panjang akan menghasilkan pertumbuhan yang konsisten, kompetitif, menguntungkan, dan berkelanjutan,” pungkasnya.