Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Ladang Minyak Blok Rokan: Kiprah Cemerlangnya Dulu dan Sekarang
1 September 2022 9:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
Bila Anda mencari hal ikonik dari Provinsi Riau di mesin pencarian, layar gadget Anda niscaya bakal menampilkan sederet tempat bersejarah mulai dari bangunan cagar budaya Istana Siak Sri Indrapura hingga Candi Muara Takus. Namun di sana, sejarah tentu tak hanya milik dua tempat tersebut. Ladang minyak Blok Rokan pun, punya sejarahnya sendiri.
Blok Rokan membentang sekitar 6.264 km2 dan memiliki sekitar 100 lapangan migas. Penemuan lapangan dengan cadangan besar terjadi pada tahun 1941 dan 1944, yakni saat Lapangan Duri dan Minas ditemukan. Pengapalan perdana produksi minyak dilakukan pada 1952. Puncak produksi tercapai pada medio 1970-an dengan capaian 1 juta barel per hari (bph).
Menengok catatan SKK Migas, total produksi kumulatif Blok Rokan hingga Agustus 2021 telah mencapai lebih dari 11 miliar barel. Hal tersebut menjadikan Blok Rokan sebagai salah satu tambang emas hitam raksasa di Indonesia. Tanpa kehadirannya, negara kita akan membutuhkan lebih banyak pasokan minyak mentah dari luar negeri.
Sejak setahun lalu, Blok Rokan resmi dikelola Pertamina melalui Pertamina Hulu Rokan. Ia merupakan anak usaha dari Pertamina Hulu Energi (PHE) yang merupakan subholding upstream (hulu migas) Pertamina.
Senin, 9 Agustus 2021, pukul 00.00 WIB, adalah titik sejarah alih kelola Blok Rokan.
Cerita Sang Perwira dari Rokan
Di balik capaian gemilang Blok Rokan, ada kerja keras para penggeraknya. Salah satunya Siska Puspa Sari, puteri asal Riau yang kini berperan sebagai Analyst Laboratory Pertamina Hulu Rokan.
Punya posisi penting di Pertamina Hulu Rokan sekarang, perjalanan Siska rupanya berawal dari penolakan. Pada tahun 2012, alumnus Teknik Perminyakan Universitas Islam Riau (UIR) ini melamar ke PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), perusahaan yang kala itu masih menjadi pengelola Blok Rokan, dan dinyatakan gagal selepas sesi wawancara. Namun penolakan tersebut tak lantas membuat semangatnya hilang.
Alih-alih kapok, ia belajar dari kesalahannya dan kembali mendaftar pada perusahaan yang sama di tahun 2014 dan diterima. Siapa sangka, delapan tahun kemudian, sebagai perwira Pertamina, ia mendapat anugerah Pertiwi Awards.
Penghargaan tersebut didapatkan lantaran pengalamannya bekerja di ladang minyak ia bagikan di kanal YouTube miliknya, yaitu BroSis Happy sejak tahun 2020. Siska memilih nama BroSis Happy karena dia berharap para pendaftar lowongan kerja dapat merasakan kebahagiaan usai mengikuti wawancara, memulai pekerjaan, hingga menerima gaji pertama. Akun tersebut berkembang menjadi rumah bagi pencari kerja yang ingin lolos di industri migas.
BroSis Happy mendapatkan penghargaan dari Pertamina melalui ajang Pertiwi Awards 2021 di bidang Pertiwi Sustainability Agent. Penghargaan ini bahkan diberikan langsung oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati.
Di Pertamina Hulu Rokan sendiri, sebagai Analyst Laboratory, tugas Siska begitu penting sebab terkait langsung dengan keandalan produksi, seperti melakukan rangkaian pengujian berbagai unsur mulai air, tanah, hingga minyak. Ia tidak sendiri, ada tim yang juga ikut memastikan bahwa produksi Pertamina Hulu Rokan sesuai standar dan berjalan dengan tetap memperhatikan lindungan lingkungan.
Selain itu, Siska bersama timnya memegang peran untuk senantiasa memerhatikan setiap alat produksi terbebas dari karat dan sebagainya, serta memastikan minyak yang dihasilkan dapat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
“Yang paling penting, kita memiliki peranan untuk memastikan bahwa semua minyak yang kita kirimkan nantinya memenuhi kriteria yang dibutuhkan,” jelas Siska.
Meski punya tanggung jawab besar, Siska mengaku bangga dapat bergabung di Pertamina Hulu Rokan dan meneruskan berbagai prestasi Blok Rokan. Seperti melakukan sekitar 370 pemboran dan lebih dari 8.000 perawatan sumur selama periode satu tahun pasca alih kelola, yang membuat produksi saat ini bisa mencapai lebih dari 160 ribu barel per hari.
Siska juga mengaku, hal lain yang membuatnya bangga kepada tempatnya bekerja ialah karena Pertamina Hulu Rokan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat sekitar. Dan sebagai anak Riau, ia pun menyempatkan diri berterima kasih untuk itu.
“Yang bikin saya bangga juga, karena perusahaan memiliki program untuk memajukan SDM Riau, lewat kerja sama dengan PKBI mengadakan stunting. Saya, sebagai anak Riau berterima kasih untuk itu,” tutur Siska.
Tak selesai di situ, dengan bangga Siska juga menyampaikan bahwa perusahaannya melakukan kerja sama dengan RSF dalam bidang konservasi gajah Sumatera.
“Seperti diketahui, kami hidup berdampingan dengan gajah-gajah Sumatera yang hampir punah, dan Pertamina Hulu Rokan benar-benar totalitas memastikan agar gajah-gajah ini benar-benar terlindungi,” tutup Siska.
Director Programme, Rimba Satwa Foundation (RSF), Zulhusni Syukri, menyebutkan bahwa salah satu kontribusi dari Pertamina Hulu Rokan adalah memfasilitasi GPS Collar untuk gajah-gajah yang berada di kawasan konservasi.
“Ini merupakan unit yang didatangkan dari Afrika Selatan, yang dapat membantu kami memonitor pergerakan gajah, dalam upaya mitigasi konflik antara gajah dan manusia,” Zulhusni menjelaskan.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Pertamina Hulu Energi