Lagi, BEI Pantau BREN Milik Prajogo Pangestu Imbas Saham Naik 40,97 Persen

18 April 2024 9:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Komisaris PT Barito Pacific Prajogo Pangestu. Foto: Barito Pacific
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Komisaris PT Barito Pacific Prajogo Pangestu. Foto: Barito Pacific
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) milik taipan Prajogo Pangestu kembali melonjak di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA). Kondisi itu membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pemantauan khusus terhadap saham BREN.
ADVERTISEMENT
Pengumuman UMA ini disampaikan BEI dalam suratnya per 17 April 2024. Berdasarkan data RTI, saham BREN menguat 40,97 persen selama sepekan dan 30,61 persen selama sebulan.
“Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) di luar kebiasaan (Unusual Market Activity),” tulis Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pandu Made Kusuma Ari dalam pengumuman, dikutip Kamis (18/4).
Mereka menambahkan, dengan terjadinya UMA atas saham BREN tersebut, Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut.
Para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban BREN atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja perusahaan dan keterbukaan informasinya, dan mengkaji kembali rencana aksi korporasi apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.
ADVERTISEMENT
“Informasi terakhir mengenai perusahaan tercatat adalah informasi tanggal 4 April 2024 yang dipublikasikan melalui website bursa tentang Ringkasan Risalah Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa,” lanjutnya.
BEI sebelumnya menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham BREN untuk perdagangan hari Jumat (10/11/2024). Saham BREN juga pernah dipantau oleh BEI karena UMA.
Barito Renewables Energy mencetak laba bersih senilai USD 107,4 juta atau setara Rp 1,68 triliun pada tahun 2023 (asumsi kurs Rp 15.710 per dolar AS). Laba bersih tersebut naik 17,87 persen yoy dibandingkan tahun 2022 senilai USD 91,12 juta atau setara Rp 1,64 triliun.