Lahan Jakarta Terbatas, PLN Akan Bangun Gardu Listrik di Bawah Tanah

13 Juli 2018 19:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gardu distribusi listrik bawah tanah di Taman Sambas. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gardu distribusi listrik bawah tanah di Taman Sambas. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) mulai membangun gardu listrik yang terletak di bawah tanah atau underground receiving substation untuk wilayah DKI Jakarta. Alasannya, lahan di Ibu Kota tersebut saat ini sudah semakin sempit.
ADVERTISEMENT
Pada hari ini, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan gardu listrik bawah tanah pertama berkapasitas 150 kV yang terletak di Taman Sambas, Jakarta Selatan, untuk operasional Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.
“Lahan susah alasannya. Baru satu ini (gardu listrik bawah tanah di Jakarta),” kata General Manager PLN Disjaya, M Ikhsan Asaad saat ditemui di Taman Sambas, Jakarta Selatan, Jumat (13/7).
Dia menjelaskan, PLN Disjaya per tahun membangun 200 gardu listrik untuk memenuhi kebutuhan tambahan masyarakat di DKI Jakarta. Menengok lahan terbatas, pembangunan gardu listrik tapak ke depan akan sulit dilakukan.
“Sekitar 200 gardu per tahun, kan pertumbuhan konsumsi listrik sekitar 5% ya. Nah overload nih sudah (lahan yang ada di Jakarta,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ikhsan mengaku hal tersebut telah disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Dia berharap ke depan pembangunan gardu listrik dapat dilakukan di bawah fasilitas umum seperti taman, hingga lapangan bermain.
“Saya sudah bilang Pak Anies untuk bisa bangun di bawah fasilitas umum. Misal boleh dibangun 10% di bawah tanah, kan lumayan,” kata Ikhsan.