Lahan Padi Terus Berkurang, Kementan Andalkan Cetak Sawah di Luar Pulau Jawa

11 September 2024 17:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi petani di sawah. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi petani di sawah. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong peningkatan produksi beras di daerah-daerah karena masih jauh dari target, dengan menggenjot program cetak 1 juta hektar sawah di luar Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Tanaman Pangan (Dirjen TP) Kementerian Pertanian, Yudi Sastro, mengatakan di Jawa Tengah sendiri hanya ada 65 ribu hektar lahan yang ditanami padi. Padahal targetnya harus 100 ribu hektar untuk memenuhi kebutuhan.
"Jateng itu seharusnya panen 100 ribu hektar. Di bawah itu kurang. Kalau bulan lalu tanam 55 ribu, ya kurang," ujar Yudi di sela rapat koordinasi Percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) di kantor Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah, Rabu (11/9).
Kemudian, secara nasional luasan lahan tanam padi di Indonesia hingga bulan September 2024 hanya 238 ribu hektar. Padahal targetnya 1 juta hektar lahan tanam padi.
"Kita masih 200 ribu-an, masih punya waktu 19 hari. Masih jauh panggang dari api sampai 1 juta," sebut dia.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, turunnya luasan lahan tanam padi diakibatkan oleh cuaca kemarau. Selain itu, ada juga alih fungsi lahan yang berakibat turunnya lahan tanam padi.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan (Dirjen TP) Kementrian Pertanian, Yudi Sastro dalam rapat koordinasi Percepatan Luas Tambah Tanam (LTT). Foto: Dok. Istimewa
"Dengan pertumbuhan penduduk saat ini, mungkin ada lahan sawah abadi tapi lajunya tidak akan bisa dihindari. Tapi kita kejar tanam. Syukur-syukur ini musim hujan bergeser lebih cepat," jelas dia.
Untuk itu, saat ini Kementan sedang mempersiapkan solusi jangka panjang berupa program cetak sawah di luar Pulau Jawa. Antara lain di Papua, di Merauke, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan.
"Untuk yang Merauke (Cetak 1 Juta Hektare Sawah) kita targetkan tahun depan siap, bertahap," ungkap Yudi. Dia berharap, jika target bisa lahan tanam padi bisa dipenuhi maka Indonesia tidak perlu ada impor beras lagi dari negara lain.
ADVERTISEMENT
"Kalau tahun depan hujan normal, Insyaallah tidak perlu impor," kata Yudi.
Sementara itu, Ketua Satgas Pangan Polri, Brigjen Djoko Prihadi menegaskan, pihaknya siap mengawal program yang digagas oleh Kementan. Termasuk dalam program cetak sawah.
"Kita ingin program pemerintah seperti cetak sawah, peningkatan produksi hingga swasembada pangan kita kawal. Proses hulu ke hilir kan banyak. Dari pengiriman benih, pemantauan pompanisasi, pemasangannya. Lengkap satgas sampai tingkat Polsek. Ada penimbunan pupuk, macam-macam, atau hasil panen ke mana," kata Djoko.
Reporter: Intan Khansa