Lahan Sawit RI Capai 16 Juta Hektare, Luhut Pastikan Tak Lagi Diperluas

6 September 2024 15:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di acara Halal bihalal di Lingkungan Kementerian Maritim dan Investasi, Selasa (2/5/2023). Foto: Dok. Kemenko Marves
zoom-in-whitePerbesar
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di acara Halal bihalal di Lingkungan Kementerian Maritim dan Investasi, Selasa (2/5/2023). Foto: Dok. Kemenko Marves
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan mempertahankan lahan perkebunan kelapa sawit yang saat ini mencapai 16 juta hektare.
ADVERTISEMENT
Luhut menegaskan, perkebunan sawit Indonesia tidak akan memunculkan masalah deforestasi yang dikhawatirkan negara maju. Pasalnya, pemerintah sudah menerapkan moratorium sawit melalui Instruksi Presiden (Inpres) No.8/2018.
Pada dasarnya, beleid yang mengatur kebijakan penundaan perizinan perkebunan kelapa sawit itu seharusnya sudah berakhir pada 19 September 2021. Hanya saja, Luhut memastikan pemerintah tidak akan lagi memperluas lahan sawit di Indonesia ke depannya.
"Kita sudah memiliki moratorium, kita tidak akan memperluas lahan kelapa sawit ini. Kita akan mempertahankan 16 juta hektare," tegasnya saat Indonesia International Sustainability Forum 2024, Jumat (6/9).
Luhut mengatakan, sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia punya peluang besar untuk mengeksplorasi produksi bahan bakar nabati (BBN) alias biodiesel. Namun, produktivitas sawit Indonesia sangat rendah.
ADVERTISEMENT
"Kita punya sekitar 16 juta hektare kelapa sawit. Tapi isu kelapa sawit saat ini adalah hasil panen kelapa sawit di Indonesia hanya 200 hektare," ungkapnya
Luhut juga menyoroti bahwa produksi sawit sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dia mencatat, selama 10 tahun terakhir, kelapa sawit bisa membawa ekonomi Indonesia tumbuh 6-7 persen.
Dengan demikian, lanjut dia, pemerintah akan menggencarkan program penanaman kembali atau peremajaan sawit, sehingga diharapkan produktivitas bisa meningkat hingga 7 ton bahkan 9 ton per hektare.
"Menurut saya sangat banyak jika Anda dapat memperoleh sekitar 5 ton per hektare, Anda dapat membayangkan 5 kali 16 juta hektare," tuturnya.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan) yang dipublikasikan tahun 2019 lalu, luas perkebunan sawit Indonesia mencapai 16,38 juta hektare. Namun, produktivitas rata-rata nasional hanya 3,36 juta ton per hektare per tahun.
ADVERTISEMENT
Perkebunan sawit di Indonesia tersebar di 26 provinsi yang dikelola oleh 53 persen perusahaan negara (BUMN), 41 persen petani rakyat, dan 6 persen perusahaan swasta.