Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Bloomberg, Senin (6/6), beberapa karyawan Clubhouse justru memilik untuk pergi sendiri karena perusahaan memotong beberapa area pemrograman yang sebelumnya telah difokuskan untuk olahraga, berita dan international.
“Beberapa peran dihilangkan sebagai bagian dari perampingan tim kami, dan beberapa individu memutuskan untuk mengejar peluang baru,” kata juru bicara Clubhouse dalam sebuah pernyataan email.
“Kami terus merekrut untuk banyak peran di bidang teknik, produk, dan desain,” tambah dia.
Adapun saat ini nilai valuasi Clubhouse telah maroket menjadi USD 4 miliar, sejak diluncurkan pada 2020 lalu. Di mana, saat itu orang-orang saat pandemi lebih beralih ke layanan untuk mendengarkan dan mengobrol dengan orang secara online.
Clubhouse juga terus meluncurkan figur baru, seperti mode gelap, yang membuat aplikasi lebih mudah dilihat. Bahkan perusahaan sempat melaporkan statistik pada November 2021 lalu yang menunjukkan jumlah room baru yang dibuat setiap hari telah meningkat drastis, dari 300 ribu di musim panas lalu menjadi sekitar 700 ribu di musim gugur
ADVERTISEMENT
Namun, aplikasi ini justru menginspirasi produk pesaing di perusahaan teknologi lain untuk pembuat konten serupa. Seperti, The Lullaby Club yang disorot oleh berbagai publikasi sebagai kesuksesan awal, sekarang tampil di aplikasi audio langsung baru lewat Amazon, Amp.