Lampaui Target, Realisasi Investasi di Indonesia Capai Rp 1.418,9 T di 2023

24 Januari 2024 11:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Gedung BKPM, Jakarta, Senin (8/8/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Gedung BKPM, Jakarta, Senin (8/8/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi investasi sepanjang tahun 2023 lalu sebesar Rp 1.418,9 triliun, atau 101,3 persen dari yang ditargetkan Presiden Jokowi Rp 1.400 triliun. Capaian investasi ini tidak termasuk investasi di sektor hulu migas dan jasa keuangan.
ADVERTISEMENT
Realisasi sepanjang 2023 ini terdiri dari Rp 744 triliun atau 52,4 persen investasi dari luar negeri, dan Rp 674,9 triliun atau 47,6 persen investasi dari dalam negeri.
Sepanjang Januari sampai Desember 2023, investasi di Indonesia ini menyerap 1.823.543 tenaga kerja Indonesia (TKI).
Kemudian, bila dirinci secara sektornya, 5 besar realisasi investasi baik dalam negeri maupun asing yang paling besar adalah dari sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang mencapai Rp 200,3 triliun. Di urutan kedua ada sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp 159,8 triliun.
Kemudian di urutan ketiga ada sektor pertambangan dengan realisasi investasi Rp 156,5 triliun, keempat sektor perumahan kawasan industri dan perkantoran Rp 115,2 triliun, dan kelima adalah sektor industri kimia dan farmasi sebesar Rp 105 triliun.
ADVERTISEMENT

Sektor Paling Banyak Diminati Investasi Asing

Menteri Investasi Indonesia/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menjadi narasumber program Info A1 kumparan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sementara sektor yang paling banyak diminati investasi asing adalah sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya yakni realisasinya sebesar USD 11,8 miliar, disusul sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar USD 5,6 miliar.
Urutan ketiga sektor yang paling banyak dilirik investasi asing adalah industri kimia dan farmasi dengan nilai USD 4,8 miliar, selanjutnya sektor pertambangan USD 4,7 miliar, dan kelima adalah sektor industri kertas dan percetakan sebesar USD 3,4 miliar.
Sementara sektor yang paling banyak diminati investasi dalam negeri urutan pertama adalah sektor pertambangan yang realisasi investasinya Rp 86,7 triliun, kedua sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp 77,1 triliun, lalu sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp 76,7 triliun.
ADVERTISEMENT
Keempat ada sektor industri makanan sebesar Rp 54,8 triliun, dan kelima adalah sektor jasa lainnya yang mencatat realisasi investasi sepanjang 2023 sebesar Rp 52 triliun.

Realisasi Investasi Tiap Wilayah

Pemimpin Redaksi kumparan, Arifin Asydhad (kanan) bersama Menteri Investasi Indonesia/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia di program Info A1 kumparan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Realisasi investasi di Indonesia sepanjang 2023 terdiri dari investasi di luar Jawa mencapai Rp 730,8 triliun atau 51,5 persen, sedangkan investasi di Pulau Jawa sebesar Rp 688,1 triliun atau 48,5 persen.
Meski luar jawa mendominasi dari angka keseluruhan, 5 besar realisasi investasi masih didominasi provinsi di Pulau Jawa. Realisasi investasi terbesar adalah di Jawa Barat Rp 210,6 triliun, disusul DKI Jakarta Rp 166,7 triliun, Jawa Timur Rp 145,1 triliun, Sulawesi Tengah Rp 112 triliun, dan kelima Banten Rp 103,9 triliun.
Bila dibandingkan per wilayah, investasi di 2023 paling besar adalah di Pulau Jawa dengan nilai Rp 688,1 triliun, kedua Sumatera Rp 241,9 triliun, lalu Sulawesi Rp 160,3 triliun, Kalimantan Rp 159,9 triliun, Maluku dan Papua Rp 106,8 triliun, dan terakhir Bali dan Nusa Tenggara sebesar Rp 61,9 triliun.
ADVERTISEMENT
Bahkan bila dipilah sumber investasinya, Jawa masih mendominasi. Realisasi investasi dalam negeri paling besar di Jawa yakni Rp 334,1 triliun, Sumatera Rp 149,3 triliun, Kalimantan Rp 98,95 triliun, Bali dan Nusa Tenggara Rp 41,1 triliun, Sulawesi Rp 37,6 triliun, terakhir Maluku dan Papua Rp 13,6 triliun.
Sama halnya dengan investasi dari luar negeri, Jawa juga mendominasi. Investasi asing yang masuk ke Jawa USD 23,9 miliar, Sulawesi USD 8,2 miliar, Maluku dan Papua USD 6,2 miliar, Sumatera USD 6,2 miliar, Kalimantan USD 4,1 miliar, terakhir Bali dan Nusa Tenggara USD 1,4 miliar.