LAN: Pelatihan Dasar CPNS Hemat Anggaran Negara hingga Rp 1,24 T

7 Agustus 2024 19:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peserta mengikuti tes seleksi Calon Pegawai negeri Sipil (CPNS) di GOR Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/9).  Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Peserta mengikuti tes seleksi Calon Pegawai negeri Sipil (CPNS) di GOR Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/9). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Lembaga Administrasi Negara (LAN) mencatat penghematan anggaran negara hingga Rp 1,24 triliun untuk penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS dan pelatihan kepemimpinan. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala LAN, Muhammad Taufiq, mengatakan bahwa penghematan anggaran itu karena LAN menjalankan transformasi digital pada pengembangan kompetensi ASN.
ADVERTISEMENT
"Saat ini setidaknya LAN telah melahirkan 15.549 alumni pelatihan kepemimpinan pola baru yang memberikan dampak positif bagi organisasi," ujar Taufiq dalam keterangannya Rabu (7/8).
Dia melanjutkan, LAN juga telah melakukan program transformasi pengembangan kompetensi ASN yang terintegrasi di tempat kerja (working place learning). Hal ini dilakukan melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Selama tiga tahun terakhir, LAN juga membangun dan mengembangkan platform ASN yang merupakan learning marketplace, yang didukung 46 tenant dan berisi 284 jenis pelatihan yang dapat memfasilitasi ASN untuk belajar secara mandiri di mana saja dan kapan saja.
“LAN mendorong tumbuhnya inovasi daerah melalui Laboratorium Inovasi yang telah menghasilkan 12.236 ide inovasi dari 117 Provinsi, Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia," kata Taufiq.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Menteri Pendayagunaan aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menyampaikan bahwa LAN merupakan instansi yang berperan sebagai motor penggerak pengembangan kompetensi di RI. Ia pun mendorong agar LAN turut mewujudkan birokrasi yang membantu masyarakat.
“Birokrasi perlu didukung oleh smart organization (organisasi cerdas) yang dipimpin oleh future-ready leaders yang cakap teknologi, berkolaborasi dalam bekerja, memberikan pelayanan sesuai ekspektasi masyarakat (citizen-centric), berbudaya, kreatif, dan inovatif.” tegasnya.