Langkah Prabowo Genjot Impor dari AS Dinilai Strategis

10 April 2025 16:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pengarahan dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pengarahan dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Langkah Presiden Prabowo meningkatkan impor dari Amerika Serikat dinilai bisa menjadi langkah strategis. Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menilai kebijakan itu dapat membantu menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT
“Impor bahan banyak dari AS, seperti kedelai dan minyak, sehingga bisa mengurangi bea masuk yang sebelumnya 5 persen, itu merupakan usulan yang bagus,” ujar Ibrahim kepada kumparan, Kamis (10/4).
Ia menjelaskan, langkah tersebut dapat menyederhanakan proses impor dengan memangkas birokrasi yang selama ini dinilai menghambat. Menurutnya, penyederhanaan ini akan memberi angin segar bagi pelaku pasar.
“Itu bisa membuat penguatan, baik di pasar modal maupun di mata uang rupiah,” tambahnya.
Lebih jauh, Ibrahim menilai pernyataan Prabowo juga dapat dilihat sebagai bentuk negosiasi cerdas dengan Amerika Serikat. Apalagi saat ini Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan penundaan tarif impor selama 90 hari terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia.
“Trump sebenarnya ingin melihat sejauh mana negara-negara yang terdampak tarif ini akan merespons, apakah melawan atau memilih jalur negosiasi,” ujar Ibrahim.
ADVERTISEMENT
Ibrahim juga menilai, pernyataan Prabowo dalam Sarasehan bisa mendapat respons positif dari Trump. “Perdagangan Indonesia-AS kan hanya sekitar 15-20 persen, jadi tidak terlalu besar, bisa lebih naik lagi,” ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo menyatakan bahwa Indonesia berpotensi mengimpor seluruh kebutuhan bahan dari AS. Ia menilai langkah tersebut dapat menjadi cara untuk menyeimbangkan surplus perdagangan Indonesia terhadap AS yang saat ini mencapai USD 17 miliar, dengan melakukan impor dalam jumlah yang setara.
“Kita bisa kita bikin pak-pok, pak-pok ada istilah bisnis bisa yah. Boleh ya, Presiden ngomong pak-pok boleh ya? Boleh ya,” ucap Prabowo dalam Sarasehan Ekonomi pada Selasa (8/4).
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia bukan negara miskin. Menurutnya, RI mampu membeli berbagai barang dari AS yang dibutuhkan di dalam negeri, seperti LPG, BBM, hingga peralatan teknologi energi seperti rig pengeboran.
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap kebijakan tarif impor resiprokal yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump. Kebijakan tersebut sempat menimbulkan kekhawatiran di berbagai negara, termasuk Indonesia yang dikenai tarif sebesar 32 persen. Namun, Trump kemudian mengkonfirmasi penerapan tarif tersebut ditunda selama 90 hari.