Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
Kementerian PPN/Bappenas menggandeng sejumlah lembaga iptek seperti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI berusaha mengembangkan pesawat N219 versi amfibi. Langkah tersebut merupakan upaya membangun kemandirian industri penerbangan. Varian pesawat N219 amfibi dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan nasional, baik untuk daerah-daerah terluar yang merupakan kepulauan-kepulauan, daerah-daerah yang memiliki potensi pariwisata bahari, atau di sungai-sungai dan danau-danau yang relatif sulit untuk dibangun lapangan terbang. Hal ini berguna untuk menambah konektivitas dan meningkatkan roda ekonomi di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Nantinya, pesawat N219 akan didesain menjadi pesawat N219 amfibi yang bisa mendarat di darat dan di perairan (laut atau sungai). Kehadiran N219 versi amfibi dapat memperlancar akses transportasi dan menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini terkendala infrastruktur udara.
“Salah satu yang dilakukan Bappenas adalah mendorong kerja sama penelitian antar Litbang dan industri terkait melalui flagship Riset Nasional. Tujuan kerja sama ini menghasilkan efektivitas riset dan produk inovasi yang sesuai kebutuhan masyarakat luas,” ujar Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek, dan Kebudayaan Bappenas, Hadiat dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/2).
Selain itu, Bappenas juga memfasilitasi lembaga riset dan korporasi dalam pengembangan produk kendaraan ramah lingkungan seperti seperti sepeda motor listrik.
“Produk-produk yang akan coba dihasilkan dalam 1-2 tahun ke depan adalah Pesawat N219 Amfibi dan sepeda motor listrik GESITS,” kata Hadiat.
ADVERTISEMENT
“Sepeda motor ini akan sangat berguna bagi masyarakat. Sebab, sepeda motor ini menggunakan tenaga listrik sebagai sumber penggerak utamanya dan tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak,” ujar Hadiat.