Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Laporan keuangan Indofood Group pada kuartal I 2020 tergolong bagus. Laba periode berjalan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas atau laba bersih di kuartal I 2020 sebesar Rp 1,4 triliun. Angka tersebut tumbuh 4 persen dari kuartal yang sama tahun sebelumnya Rp 1,35 triliun.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan induk usahanya, INDF, malah merosot pada perdagangan saham Rabu (27/5).
Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI) per Rabu (27/5) pukul 09.07 WIB, saham INDF terjun hingga 6,67 persen ke level Rp 5.600 per saham, sementara saham ICBP turun 6,98 persen ke level Rp 8.325 per saham. Apa Penyebabnya?
Kepala riset MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, jatuhnya saham itu tak lepas dari respons investor terhadap akusisi saham Pinehill Corpora Limited yang terbilang mahal.
"Harga take over-nya mahal dibandingkan dengan outlook perusahaan tersebut," ujar Edwin kepada kumparan, Rabu (27/5).
Di sisi lain, Edwin menambahkan, melemahnya saham itu juga ada kaitannya dengan kekhawatiran investor atas dugaan adanya transfer pricing yang terjadi.
ADVERTISEMENT
"Ada kekhawatiran mengenai GCG terkait dugaan adanya Transfer Pricing," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Naiknya laba INDF didorong oleh penjualan neto konsolidasi yang naik 1 persen menjadi Rp 19,30 triliun di kuartal I 2020 dari periode yang sama tahun lalu Rp 19,17 triliun.
Laba usaha tercatat naik sebesar 33 persen menjadi Rp 3,43 triliun di kuartal I 2020 dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,58 triliun.
Selain itu, margin laba bersih naik 7,3 persen. Core profit meningkat 23 persen menjadi Rp 1,52 triliun dari Rp 1,24 triliun.