Larangan Penerbangan yang Membingungkan dan Penumpang Pesawat Dirugikan

25 April 2020 8:48 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana konter check-in penumpang di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/4/2020) Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
zoom-in-whitePerbesar
Suasana konter check-in penumpang di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/4/2020) Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
ADVERTISEMENT
Kebijakan larangan mudik yang diambil pemerintah sempat membuat masyarakat pusing. Sebab, larangan mudik yang diikuti dengan adanya Permenhub Nomor 25 Tahun 2020 mengalami perubahan dalam waktu singkat.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Novie Riyanto, mengumumkan sudah tak boleh ada penerbangan domestik dan internasional sejak Jumat (24/4). Nyatanya penerbangan pesawat penumpang domestik masih sempat terjadi pada hari kemarin.
Mestinya, ucapan Novie itu berdasarkan aturan baru yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan yakni Permenhub Nomor 25 Tahun 2020, yang mengatur tentang pengendalian penerbangan selama masa mudik Idul Fitri 1441 H dan pandemi virus corona.
"Pertama larangan melakukan perjalanan dalam negeri maupun luar negeri, baik transportasi udara berjadwal maupun carter mulai 24 April 2020 sampai 1 Juni 2020," kata Novie dalam pernyataan pers secara online di Kementerian Perhubungan, Kamis (23/4).
Aturan itu lalu berubah dalam waktu singkat. Berubahnya aturan ini dalam sehari, rupanya untuk menyesuaikan keadaan karena keputusan pelarangan tersebut diumumkan beberapa jam sebelum pemberlakuan.
ADVERTISEMENT
Dalam rilis resmi Kementerian Perhubungan kemarin, Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, mengatakan penerbangan hari ini adalah mereka yang sudah melakukan reservasi beberapa hari lalu. Sedangkan reservasi yang dilakukan per hari ini dilarang.
"Mengingat karakteristik moda udara yang spesifik, kepada operator penerbangan diberikan kesempatan untuk melaksanakan kewajibannya kepada penumpang sampai dengan hari ini dengan reservasi lama dengan tetap menerapkan protokol kesehatan selama pandemi COVID-9. Mulai hari ini tidak ada reservasi baru," ungkap Adita.
Penumpang Bingung dan Mengaku Dirugikan
Berubahnya aturan Kementerian Perhubungan hanya dalam beberapa jam ini membuat penumpang kebingungan. Hal itu seperti yang dialami Muchammad Nur H.
Laki-laki asal Yogyakarta ini terancam tak bisa pulang ke rumahnya karena tiket maskapai penerbangan Citilink yang dipesan tiga hari lalu untuk tujuan Jakarta-Yogyakarta, hari ini dibatalkan maskapai.
ADVERTISEMENT
"Pelanggan Yth. Penerbangan Anda QG-1107 rute HLP-JOG Tgl. 24 April 2020 Penerbangan dibatalkan karena alasan Pembatasan Penerbangan. Info 08041080808. Kami mohon maaf," demikian pesan yang diterima Ahmad, sapaan akrabnya, pada subuh tadi, hanya beberapa jam sebelum dirinya berangkat ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Kepada kumparan, Ahmad bercerita pusing bukan kepalang. Sebab, tiket tersebut dibatalkan secara mendadak. Dia pun mencari tiket lain, tetap tak bisa.
Penumpang duduk di ruang tunggu keberangkatan yang lengang di terminal keberangkatan Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (24/4/2020). Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Padahal, keputusannya pulang ke Yogyakarta hari ini bukan dalam rangka mudik, melainkan usai menyelesaikan urusan pekerjaannya di Jakarta.
"Jadi, ada SMS refund subuh tadi. Setelah itu, saya pesan lagi dengan coba tiga tiket. Pemesanan berhasil, tapi selalu berakhir di-refund," kata dia.
Ahmad pada pagi kemarin bingung harus pulang ke Yogyakarta naik apa. Sebab, tak hanya pesawat, transportasi darat seperti kereta antar daerah pun sudah tidak bisa dipesan.
ADVERTISEMENT
Adapun kebijakan penyetopan penerbangan ini merupakan tindaklanjut kebijakan Presiden Jokowi mengenai larangan mudik untuk menekan penyebaran virus corona.
"Harusnya pagi tadi saya pulang ke Jogja. Tapi tiket penerbangan yang sudah saya beli tiga hari lalu dibatalkan sama maskapainya. (Tiket pulang) itu saya beli pas sekalian sama tiket berangkat ke sini. Padahal kan saya mau pulang kampung, bukan mudik," ungkapnya.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.