Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Layanan Transjakarta Paling Banyak Dikeluhkan Warga DKI Selama Pandemi, Kenapa?
29 Desember 2021 14:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Moda transportasi umum menjadi kebutuhan penting di kota metropolitan yang memiliki mobilitas tinggi seperti DKI Jakarta. Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) banyak menerima aduan masyarakat perihal transportasi umum tersebut, setidaknya ada 5 kategori masalah yang paling banyak diadukan warga Ibu Kota.
ADVERTISEMENT
Ketua DTKJ, Haris Muhammadun, mengatakan aduan terbanyak adalah soal reaktivasi trayek Bus Transjakarta yang non aktif sejak awal pandemi. Dirinya mengatakan aduan tersebut terutama ditujukan pada Bus Transjakarta yang non-koridor atau yang menjemput dari kawasan penyangga.
“Langsung kita tindak lanjuti ke Transjakarta dan alhamdulillah beberapa waktu yang lau menjelang semester 2 sedikit demi sedikit layanan non-koridor seperti dari Ciputat, Cileungsi, Bekasi sudah mulai diaktifkan,” ujar Haris pada konferensi pers di Jakarta, Rabu (29/12).
Kedua, yaitu soal kemacetan di jalan protokol DKI Jakarta dan perbatasan kota. Haris mengatakan, DTKJ saat ini terus berupaya untuk mendorong masyarakat agar menggunakan moda transportasi umum dan membatasi mereka menggunakan transportasi pribadi. Hal itu menurut Haris akan mampu mengurai kemacetan Ibu Kota.
ADVERTISEMENT
Ketiga yakni penumpukan penumpang dalam halte/stasiun Bus Transjakarta. Dalam hal ini, Haris mengatakan pihaknya terus mendorong Transjakarta untuk mengoperasikan armadanya yang sudah kembali normal, di mana sebelumnya sempat dibatasi karena masih menggunakan SOP pandemi COVID-19.
Keempat yaitu tidak optimalnya penerapan jaga jarak dalam moda transportasi publik. Haris mengatakan hal ini disebabkan oleh penumpukan jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi umum.
Kelima, Haris menjelaskan banyak masyarakat yang mengadukan masih banyak awak angkutan umum reguler yang belum sadar akan penerapan protokol kesehatan. Masyarakat masih banyak menemukan awak angkutan umum yang tidak memakai masker, serta membiarkan jumlah penumpang melebihi kapasitas.
“Terkait protokol kesehatan tersebut, kita minta pada Dinas Perhubungan, di Terminal-terminal khususnya, itu untuk melakukan pengawasan,” ujar Haris.
ADVERTISEMENT
Adapun pengaduan yang diterima DTKJ sepanjang tahun 2021 adalah sebanyak 756 pengaduan, di mana pengaduan terbanyak adalah datang dari pengguna moda transportasi umum Bus Transjakarta dan KRL (Kereta Rel Listrik) Commuter Line.