Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Lewat Program Sejuta Rumah, Jokowi Telah Bangun 8,4 Juta Unit Rumah sejak 2015
25 Agustus 2023 13:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, mengatakan tahun ini telah terbangun 480.438 unit rumah melalui program tersebut. Bila ditambah dengan capaian 2015-2022, Presiden Jokowi melalui program ini telah membangun 8,4 juta unit rumah .
"Sampai 7 tahun ini sudah 7,98 juta unit. Sampai Juli kemarin, tahun 2023 ada tambahan lagi 480 ribu," kata dia saat konferensi pers Hari Perumahan Nasional, di Kantor PUPR, Jakarta, Jumat (25/8).
Di awal tahun peluncuran program di 2015, pemerintah berhasil membangun 669.770 unit rumah, terdiri dari 454.850 rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dan 224.787 masyarakat non-MBR.
Tahun 2019, pemerintah berhasil membangun 1.257.852 unit rumah, terdiri dari 945.161 unit rumah khusus MBR, dan 312.691 unit rumah non-MBR.
ADVERTISEMENT
Jumlah unit rumah program PSR ini sempat turun di 2020, dengan capaian 965.217 unit, terdiri dari 772.324 unit rumah MBR dan 182.893 unit rumah non-MBR.
Sejak 2015, target pembangunan satu juta rumah beberapa kali tidak terealisasi, yakni di tahun 2015, 2016, dan 2020. Terakhir pada 2022, pemerintah menyelesaikan pembangunan 1.117.491 unit rumah, terdiri dari 835.597 unit rumah untuk MBR dan 281.894 rumah non-MBR.
Pada tahun 2023 ini, pemerintah menargetkan 1.176.830 unit rumah dengan rincian 823.780 unit rumah khusus MBR, dan 353.050 unit rumah non-MBR.
"Menjelang akhir tahun biasanya (pembangunannya) signifikan. Kita masih optimis di akhir tahun target 1 juta rumah bisa tercapai," pungkasnya.
Iwan sebelumnya mengatakan, ke depan masih ada sejumlah tantangan dan kendala pembangunan perumahan di Indonesia. Tantangannya adalah tingginya angka backlog kepemilikan rumah.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Susenas BPS di tahun 2021, tercatat sebanyak 12,7 juta rumah tangga belum memiliki rumah, di mana angka ini berpotensi terus meningkat seiring dengan pertumbuhan rumah tangga baru yang diperkirakan mencapai 700-800 ribu keluarga baru setiap tahunnya.
“Saat ini kita juga masih dihadapkan dengan adanya tantangan rumah tidak layak huni sebesar 39,1 persen dari target 70 persen rumah layak huni di tahun 2024, sesuai dengan komitmen RPJMN 2020-2024 bidang Perumahan dan Permukiman,” kata dia.