Lewat WTO, RI Paksa China Buka Kembali Impor Manggis

2 Februari 2018 20:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran ekspor 16 ton manggis ke China  (Foto:  Siti Maghfirah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran ekspor 16 ton manggis ke China (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian Indonesia hari ini memfasilitasi ekspor 16 ton buah manggis ke China melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/2). China sendiri telah meminta 2.000 ton manggis asal Indonesia tahun ini.
ADVERTISEMENT
Indonesia dan China sudah sepakat untuk kembali membuka hubungan perdagangan manggis setelah negara Tirai Bambu tersebut menyetop impor manggis Indonesia tahun 2014 lalu.
Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan, Banun Harpini menceritakan, pada 2014 keluar klaim dari China bahwa manggis Indonesia memiliki kandungan zat kimia yang melebihi batas toleransi yang diberlakukan oleh Badan Karantina China.
“Padahal sebetulnya kita sudah melakukan perbaikan, mengecek semua proses, memvalidasi uji laboratorium, dan sebagainya. Namun tetap ada klaim tersebut,” kata Banun di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Bahkan, audit dari Badan Karantina China di kebun manggis Sumatera Barat dan Jawa Barat sudah dilakukan. Namun, China tetap melarang masuk manggis asal Indonesia.
Proses karantina manggis sebelum ekspor ke China. (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Proses karantina manggis sebelum ekspor ke China. (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
Kemudian, Badan Karantina Pertanian berinisiatif mengangkat permasalahan ini pada komisi Sanitary and Phytosanitary Measures (SPS Measures) di World Trade Organization (WTO). Tercatat, Badan Karantina Pertanian mengajukan protes sebanyak 2 kali ke WTO dan akhirnya dijawab.
ADVERTISEMENT
“Dua kali kita adukan permasalah ini, yang concern terhadap perlakukan China pada Indonesia. Lalu keluarlah kesepakatan yang dinamakan SPS Agreement dari kami dan Badan Karantina China,” lanjutnya.
Melalui landasan itu, lanjut Banun, akhirnya China mengajak Badan Karantina Pertanian Kementan untuk kembali membicarakan ekspor manggis pada Desember tahun lalu.
“Akhirnya kita sepakat untuk bisa menandatangani import health standard tanggal 11 Desember 2017. Sejak itu kita sudah bisa ekspor,” ujarnya.
Terakhir pada 2013 lalu, Indonesia masih menduduki peringkat ketiga negara pengekspor Manggis ke China dengan nilai hanya USD 93 ribu. Posisi Indonesia di bawah Thailand dan Malaysia dengan volume ekspor manggis mereka ke China jauh lebih besar, yaitu masing-masing USD 222 juta dan USD 8 juta.
ADVERTISEMENT
“Makanya ketika China menghentikan impor manggis dari Indonesia, kita kehilangan market ekspor yang sangat besar. Ini buah dari perjuangan selama empat tahun,” kata Banun.