Likuiditas Bank Bukopin Seret, Nasabah Kesulitan Tarik Tunai

29 Juni 2020 19:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang nasabah usai bertransaksi perbankan di bank Bukopin. Foto: dok. Bukopin
zoom-in-whitePerbesar
Seorang nasabah usai bertransaksi perbankan di bank Bukopin. Foto: dok. Bukopin
ADVERTISEMENT
Masalah likuiditas di Bank Bukopin nampaknya belum cukup serius diatasi karena nasabah masih kesulitan melakukan penarikan dana.
ADVERTISEMENT
Indah, salah satu nasabah Bank Bukopin mengeluhkan sulitnya untuk melakukan tarik tunai. Lewat postingan Instastory-nya, Indah mengatakan tidak hanya kesulitan melakukan penarikan dana lewat teller, nasabah juga tidak bisa melakukan transfer.
“Sumpah ini bank lagi chaos banget!!! (Nasabah) pada enggak bisa ambil duit atau transfer, sampai ada yang antre dari jam 3 pagi,” keluh wanita yang bersedia dipanggil Indah itu dalam keterangan fotonya, Senin (29/6).
Dikonfirmasi kumparan, Indah membenarkan hal tersebut ia alami secara langsung. Kronologinya, pagi tadi ia datang ke Bank Bukopin kantor cabang Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Indah datang sebelum jam 8 pagi. Ia mengaku, antrean sudah cukup ramai. Indah datang ke kantor cabang untuk beberapa keperluan yaitu kehilangan buku tabungan dan ATM serta berniat untuk melakukan penarikan dana.
Nasabah menunggu antrean di Kantor Pusat Bank Bukopin, Cikoko, Jakarta Selatan, Senin (29/6). Foto: Abdul Latif/kumparan
Di kantor cabang biasanya ada dua antrean. Yaitu antrean untuk ke teller serta antrean untuk bertemu dengan customer service. Karena Indah akan mengurus dokumennya yang hilang, ia pun mengambil antrean untuk bertemu customer service. Menurutnya, antrean ini diproses sedikit lebih cepat ketimbang ke teller.
ADVERTISEMENT
“Sampai (ke kantor cabang) jam 8 kurang, sudah ramai. Tapi karena saya ke CS dapat antrean nomer 3. Jadi jam 9 (kantor) buka, langsung diurus,” ungkap Indah kepada kumparan, Senin (29/6). Beruntungnya tidak hanya proses dokumen yang berhasil diurus, Amalia juga bisa melakukan tarik tunai meski hanya dibatasi maksimal Rp 10 juta.
“Dan bisa tarik tunai dibatasi Rp 10 juta,” sambungnya.
Namun menurutnya kondisi tersebut tidak berlaku rata kepada semua nasabah. Indah mengaku ada kerabatnya yang sudah menunggu dari jam 6 pagi. Mereka mengambil antrean untuk ke teller dan mendapatkan nomor 37.
Sayangnya, kerabat Indah tersebut hanya diperbolehkan melakukan penarikan dana sebesar Rp 5 juta. Ketidakjelasan ini pun membuat nasabah yang antre jadi naik pitam. Indah menyebut nasabah kadung emosi karena tidak bisa mengambil dana mereka dari semua channel.
ADVERTISEMENT
Apalagi untuk ke teller, antrean sangat panjang karena tak sedikit yang sudah datang sejak sebelum subuh bahkan dini hari.
“Jadi serba enggak jelas tiap orang beda-beda maksimal ambilnya (dana). Tadi juga udah pada marah-marah karena mau transfer enggak bisa, ambil ATM enggak bisa, di teller pun enggak bisa,” ujarnya.
Bahkan ada juga nasabah yang mencoba datang ke cabang-cabang lain namun hasilnya nihil.
“Bahkan sudah ada yang antre dari jam 12 malam,” ujarnya.
Menurut Indah, para pegawai bank hanya menjelaskan bahwa keadaan ini terjadi karena Bukopin tengah melakukan merger sehingga dananya ditekan.
“Alasannya selalu enggak ada dana dari pusat,” ujarnya.
kumparan telah mencoba menghubungi pihak Bank Bukopin mengenai masalah ini, namun belum mendapatkan respons.
ADVERTISEMENT