Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Likuiditas Makin Ketat, Bagaimana Nasib Pendanaan Startup di Indonesia?
23 Juli 2022 8:36 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data CB Insights, total pendanaan startup secara global mencapai USD 108,5 miliar pada kuartal II 2022, menurun 23 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya senilai USD 141,6 miliar.
Penurunan tersebut menjadi yang terbesar secara kuartalan selama satu dekade terakhir. Alhasil, jumlah unicorn global juga menurun hingga 43 persen secara global yang hanya mencetak 85 pemain baru, jauh di bawah kuartal II 2021 sebanyak 148 unicorn.
Meski demikian, platform startup accelerator, PT Upturn Akselerasi Nusantara (Upturn), menilai industri startup akan kembali bergeliat seiring dengan pemulihan ekonomi terjadi, termasuk di Indonesia.
Berdasarkan data dari DSInnovate DailySocial, terdapat 76 pendanaan ke startup Indonesia yang diumumkan ke publik pada kuartal I 2022.
Dari 50 pendanaan yang menyebutkan nominal, total investasinya sebesar USD 1,22 miliar. Angka ini lebih besar dari total investasi startup tahun lalu yang mencapai USD 554,7 juta dari 24 transaksi yang diumumkan nominalnya.
ADVERTISEMENT
“Kami percaya startup di Indonesia punya daya saing dan potensi yang luar biasa. Melalui program akselerasi di Upturn, kami berharap bisa terus membantu para founder untuk mengembangkan bisnis dan memaksimalkan potensi yang dimiliki,” ujar Partner at Upturn, Ayunda Afifa, dalam keterangannya, Sabtu (23/7).
Ayunda menambahkan, Upturn juga berkomitmen untuk terus mendorong dan mengakselerasi perkembangan startup di Indonesia yang masih menyimpan potensi besar. Ada sejumlah strategi yang dilakukan Upturn agar bisnis dan modal startup lancar.
Salah satunya dengan merampungkan Upturn Scale Program Batch 1, program akselerasi ini dimulai sejak 17 Mei 2022 dan berlangsung selama sepuluh minggu.
Menurut Ayunda, sebanyak 14 startup dari berbagai sektor telah mengikuti program yang bertujuan memacu pertumbuhan bisnis, yang dibantu oleh para mentor dan akses network Upturn lainnya. Rangkaian tersebut kemudian ditutup dengan kesempatan bertemu para investor dalam The Upturn Scale Program Batch 1 Virtual Demo Day (Demo Day).
ADVERTISEMENT
Dalam Demo Day tersebut, para founders melakukan pitch pada puluhan rekan Venture Capitalist (VC) Upturn, baik nasional dan regional, hingga kepada angel investors yang telah lama mendukung pertumbuhan industri teknologi dalam negeri.
"Diharapkan para startup bisa semakin matang dalam memformulasikan pitch deck-nya guna menarik minat para investor untuk mendukung kebutuhan dana pengembangan bisnis yang diperlukan," kata Ayunda.
“Namun bagi kami, yang paling utama setelah program ini, para founder memiliki kemampuan lebih dalam membangun bisnis yang tumbuh cepat dan berkelanjutan,” sambungnya.
Adapun 14 startup yang berhasil lolos dari Upturn Scale Program Batch 1 adalah Jaramba, Flash Campus, Broiler X, Wiseree, Cari Mobil, Bengkel Mania, Bintang Kecil, Goritax, Kibble, Psikologimu, Rakamin Academy, Sgara, Stellar X, hingga Belajar Lagi.
ADVERTISEMENT
Salah satu peserta program, Jati Pikukuh selaku Co Founder Broiler X mengatakan, Upturn telah berhasil menghadirkan mentor berkualitas yang dapat membantu BroilerX meningkatkan pendapatan melalui pengalaman praktis. Lalu, lewat Demo Day, Upturn telah memberikan kesempatan kepada para founder startup untuk mendapatkan akses modal dari para investor.
Mengamini, Founder & CEO Bengkel Mania Rizky Jonathan menilai program cohort selama sepuluh pekan bersama Upturn telah memberikan banyak insight positif untuk perkembangan Bengkel Mania. “Tak lupa, berkat Demo Day, Bengkel Mania mendapatkan akses untuk mempresentasikan bisnis kami kepada para VC, sebuah kesempatan berharga bagi Bengkel Mania,” imbuh Rizky.