Limbah Baterai Kendaraan Listrik Harus Jadi Perhatian Pemerintah

26 November 2019 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fasilitas Pengisian Baterai Mobil Listrik di Bandara
Soekarno-Hatta. Foto: Dok. Angkasa Pura II
zoom-in-whitePerbesar
Fasilitas Pengisian Baterai Mobil Listrik di Bandara Soekarno-Hatta. Foto: Dok. Angkasa Pura II
ADVERTISEMENT
Pemerintah sedang fokus mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia. Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri, Johnny Darmawan mengakui dalam proses peningkatan kendaraan listrik memang tidak mudah meski sudah ada Perpres yang dikeluarkan.
ADVERTISEMENT
Johnny mengatakan diperlukan kolaborasi lintas kementerian seperti pengembangan charging station di Kementerian ESDM sampai insentif perpajakan di Kementerian Keuangan. Selain itu, Johnny merasa permasalahan yang juga perlu diperhatikan adalah limbah baterai kendaraan listrik.
“Yang penting juga, baterai kan 10 tahun habis, itu harus ganti. Baterai kan limbah enggak bisa dibuang, enggak bisa dipendam jadi musti ada recycle. Jadi harus ada ekosistem,” kata Johnny di Gedung Tribata, Jakarta, Selasa (26/11).
Bus listrik yang dipajang dalam konferensi pers Jakarta Formula E-Prix di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat (20/9/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Menurutnya limbah baterai itu bisa juga berbahaya bagi kondisi tubuh. Apalagi limbah baterai kendaraan listrik memiliki kandungan seperti nikel dan komponen lainnya.
"Di dalam baterai kan ada berbagai macam kandungan. Nah itu bisa berbahaya bagi manusia, kalau tidak diolah dengan baik," ujar Johnny.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Johnny mengharapkan pemerintah harus mulai memikirkan permasalahan tersebut. Meski ada tantangan seperti itu, Johnny menegaskan kendaraan listrik harus terus dikembangkan secara maksimal.
“Saya yakin ini akan tercapai tapi ada tahapan tahapan. Kita harus lari ke electric itu pasti, enggak mungkin kita pakai energi fosil terus,” tutur Johnny.