Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Uang elektronik besutan PT Fintek Karya Nusantara (Finarya), LinkAja, saat ini sedang naik daun. Bukan saja mulai dikenal di tengah masyarakat, LinkAja milik BUMN itu juga mulai menunjukkan geliat dalam transaksi.
ADVERTISEMENT
Chief Operating Officer (COO) LinkAja Haryati Lawidjaja mengatakan, jumlah transaksi pengisian saldo (cash in) mencapai Rp 600 miliar per bulan.
“Cash-in monthly GTV Rp 600 miliar, itu tidak termasuk P2P transfer,” katanya di Energy Building, Jakarta, Kamis (4/7).
Haryati melanjutkan, jumlah pelanggan cash-in LinkAja itu hingga saat ini berjumlah sekitar 3,5 juta. Di antaranya, meliputi perbankan hingga retail.
Sementara, titik penerimaan pengisian saldo LinkAja itu telah mencapai 160 ribu titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah itu, terhitung sampai Juni 2019 ini.
“Itu meliputi ATM, cabang (LinkAja), dan juga toko milik mitra,” imbuh dia.
Chief Marketing Officer LinkAja Edward Kilian Suwignyo menambahkan, melalui pengisian saldo itu nasabah LinkAja bisa melakukan berbagai transaksi sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Edward menjelaskan, bedanya LinkAja dengan uang elektronik lainnya ialah pada segmentasinya yang mengedepankan aktivitas kebutuhan, bukan sekadar gaya hidup. Seperti, RFID, KAI Access, Garuda dan Citilink, Railink, Blue Bird, serta pembayaran parkir.
Di sisi lain, ada pula pembayaran merchant, layanan keuangan, produk digital, dan transaksi antarbisnis atau B-to-B.
“Selain itu, LinkAja juga melayani pembayaran digital product termasuk soal pulsa dan data dari semua operator telekomunikasi, berbagai tagihan seperti PLN, PDAM, dan sebagainya,” papar dia.
Strategi LinkAja
Untuk kian memperlebar bisnisnya, LinkAja ke depan bakal menjalankan strategi memperkuat bisnis, yaitu kolaborasi.
Dalam dua bulan ke depan, CEO Link Aja Danu Wicaksana menjelaskan, LinkAja akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Misalnya saja dompet elektronik yang kini tengah masif juga berkembang. Namun, ia belum mau membocorkan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
"2 bulan ke depan intinya kita pasti buat yang mengejutkan, yang masyarakat bakal berpikir 'oh bisa ya mereka kerja sama' didalam negeri. Tapi belum boleh ngomong nih. Selain yang hijau (Go-Pay) dan ungu (OVO), ada satu juga yang bakal signifikan. Kan ada yang biru (Dana) juga soalnya. Pokoknya 2 bulan ada yang signifikan," pungkas dia.