Lion Air Kembali Viral, Disebut Jual Tiket Tanpa Kursi

4 Juni 2019 4:15 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lion Air (for Headline) Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Lion Air (for Headline) Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Maskapai penerbangan Lion Air kembali menjadi buah bibir. Sebabnya, salah seorang penumpang bernama Muhammad Chozin Amirullah ditolak check in karena alasan kursi pesawat telah terisi.
ADVERTISEMENT
Kejadian berawal pada Minggu (2/6) pagi, saat Chozin tiba di loket check in Terminal 1B Bandara Soekarno Hatta. Petugas Lion tidak bisa menginput datanya sehingga dia gagal terbang ke kampung halaman istrinya di Bangka Belitung.
Chozin mengaku tiba di Terminal 1B Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 9.05 WIB. Setelah mengantre cukup panjang, pukul 9.20 WIB dia sudah di depan loket check in nomor 26 dan dilayani oleh petugas bernama M Fazri A.
"Jawabannya sudah tidak bisa input lagi, kursi sudah penuh. Kok jadi seperti naik bus," kata Chozin saat dihubungi kumparan, Senin (3/6).
Petugas juga mempertanyakan mengapa dia tidak melakukan check in online. Setelah berdebat, Chozin akhirnya bertemu dengan petugas customer service. Namun, lagi-lagi Chozin ditolak dengan alasan terlambat check in.
ADVERTISEMENT
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai kasus Chozin cukup serius. Anggota Pengurus Harian YLKI, Sudaryatmo, mengatakan jika keterangan yang dipaparkan Chozin benar, Lion Air harus mendapatkan sanksi dari Kementerian Perhubungan.
"Ini bisa juga satu kesalahan di administrasi di airlines. Kemenhub mestinya menegur, bahkan bisa dijatuhi sanksi kalau terbukti. Kalau modelnya seperti ini konsumen tidak ada kepastian," kata Sudaryatmo.
Sudaryatmo mengungkap praktik maskapai menjual tiket tanpa kursi kerap terjadi. Menurut dia, YLKI pernah menemukan beberapa kasus tersebut. Dia meminta otoritas pemerintah harus menelusuri masalah tersebut.
Lion Bantah Jual Tiket Tanpa Kursi
Public Relations Lion Group, Ramaditya Handoko, membantah jika maskapainya menjual tiket tanpa kursi. Menurut dia, penerbangan JT-616 yang tiketnya sudah dibeli Chozin tersebut membawa 181 penumpang dewasa.
ADVERTISEMENT
Namun, kata dia, dari data yang ada di Lion Air, ada satu penumpang yang tidak ada di penerbangan tersebut.
"Data aktual kami menunjukkan bahwa penerbangan JT-616 terdapat satu penumpang terlambat dan tidak melakukan check-in. Petugas layanan darat sudah menginformasikan dan menjelaskan pelayanan sesuai SOP kepada penumpang tersebut," katanya melalui keterangan tertulis, Senin (3/6).
Ilustrasi Lion Air Group Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Dia mengimbau pelanggan memperhatikan secara teliti informasi yang tertera pada tiket dan check in, minimal 120 menit sebelum jadwal keberangkatan penerbangan di terminal bandar udara. Hal tersebut guna meminimalisir dampak antrean panjang di check-in counter.
"Ketika sudah mendekati jadwal keberangkatan, sesuai prosedur proses check in ditutup 30 menit sebelum keberangkatan pada layanan domestik. Maka petugas layanan darat (khusus ramp) menginstruksikan agar check in counter ditutup dan segera mempersiapkan dokumen penerbangan," katanya.
ADVERTISEMENT
Kemenhub akan Minta Klarifikasi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi rencananya akan meminta keterangan dari penumpang dan maskapai. Hal tersebut telah diperintahkan ke Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Polana B. Pramesti.
"Kami akan klarifikasi apakah yang terjadi itu suatu pelanggaran atau itu viral untuk diskreditkan korporasi tertentu," kata Budi Karya saat ditemui di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Senin (3/6).
Jika memang terjadi pelanggaran, Menhub meminta agar pihak yang salah diberikan teguran tegas.