Lippo Karawaci PHK 676 Karyawan dan Potong Gaji hingga 50 Persen

4 Juni 2020 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Properti milik Lippo Karawaci. Foto: Dok. lippokarawaci.co.id
zoom-in-whitePerbesar
Properti milik Lippo Karawaci. Foto: Dok. lippokarawaci.co.id
ADVERTISEMENT
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), merumahkan karyawan, hingga memotong gaji ratusan karyawannya. Keputusan ini diambil perusahaan karena sebagian besar bisnis mereka terdampak akibat penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah karyawan yang kena PHK pada periode Januari hingga saat ini berjumlah 676 orang. Sedangkan jumlah karyawan yang dirumah pada periode yang sama mencapai 73 orang.
"Jumlah karyawan yang terdampak dengan status lainnya contoh pemotongan gaji 50 persen dan lain-lain pada periode Januari 2020 hingga saat ini 619 (orang)," demikian tertulis dalam surat Lippo ke BEI, dikutip kumparan, Kamis (4/6).
Secara total, jumlah karyawan tetap dan tidak tetap saat ini mencapai 14.927 orang atau berkurang dibandingkan pada 31 Desember 2019 yang mencapai 15.995 orang. Itu artinya, ada pengurangan karyawan mencapai 1.068 orang.
Lippo melaporkan, bisnis yang terdampak dan operasionalnya harus tutup sementara waktu mulai dari mal yang dimiliki maupun dikelola perusahaan mengikuti ketentuan pemerintah pusat dan daerah sehubungan dengan PSBB. Beberapa hotel yang dimiliki maupun dikelola juga sementara ditutup sebagai bagian dari upaya mengurangi beban operasional.
ADVERTISEMENT
"Parkir yang dikelola sebagian besar dihentikan kegiatan operasionalnya mengikuti mal atau hotel," lanjut isi surat tersebut.
Perusahaan memprediksi lama perkiraan jangka waktu penghentian atau pembatasan operasional bisnis perusahaan satu hingga tiga bulan. Akibatnya, kontribusi pendapatan terhadap total pendapatan (konsolidasi) 2019 tergerus hingga kurang dari 25 persen.
Ilustrasi pemutusan hubungan kerja (PHK). Foto: Pixabay
Begitu pun dengan penurunan total pendapatan (konsolidasi) untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2020-30 April 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, turun kurang dari 25 persen.
"(Perkiraan) penurunan laba bersih kurang 25 persen (untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2020-30 April 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, turun kurang dari 25 persen)," terang Lippo.
Adapun strategi perusahaan dalam mempertahankan bisnis di tengah pandemi ini dengan menjaga kestabilan uang tunai mereka, merampingkan biaya, dan mencari channel bisnis baru.
ADVERTISEMENT