Listrik PLN Genjot Produktivitas Petambak Bratasena Lampung

23 Maret 2021 21:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PLN. Foto: Dok. PLN
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PLN. Foto: Dok. PLN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Raut bahagia tampak di wajah Cecep Abdul Mukti, petambak mandiri di Desa Adiwarna, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Pasalnya, setelah listrik PLN terpasang kini dia bisa meningkatkan produktivitas tambak udang yang dimilikinya. Melalui program Electrifying Agriculture, PLN berhasil melistriki kawasan tambak di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Cecep adalah salah satu dari banyak pemilik tambak di daerah tersebut. Dia mengelola tiga petak tambak dengan ukuran 75 meter x 75 meter yang memiliki kapasitas tebar hingga 500 ribu benur.
"Dengan menggunakan listrik kemungkinan saya untuk tebar 1 juta benur semakin terbuka, semoga hasil panen nantinya dapat mencapai 12 Ton hingga 17 Ton udang,” ungkapnya.
Sebelum listrik PLN tersedia di lokasi tersebut, para petambak memakai mesin genset dengan kemampuan yang terbatas dan biaya operasional yang mahal. Selain itu, masalah besar akan dihadapi para petambak, jika genset sedang mengalami kerusakan, maka petani tambak akan merugi.
"Iya benar kami pasti sangat rugi sebab genset yang kami pakai terbatas, tidak mampu dinyalakan selama 24 jam, bahkan sekarang genset kami sedang mengalami kerusakan sehingga terpaksa kami harus panen sebelum waktunya di umur 48 hari,” ucap Cecep.
ADVERTISEMENT
Hal senada juga diungkapkan oleh Mariyadi, seorang warga Bratasena Mandiri yang sudah puluhan tahun mengelola tambak di sana. Tingginya operasional genset dan biaya BBM solar menambah beratnya beban para petambak. Dia mengaku bersyukur dengan hadirnya PLN sebagai solusi ketersediaan listrik di daerahnya.
"Kemarin saat budidaya menggunakan genset, biaya operasionalnya sangat berat, biaya operasional tinggi disebabkan kami harus membeli solar, membeli suku cadang dan oli sangat susah di sini, kami berterimakasih kepada PLN sudah hadir di sini," ucap Mariyadi.
Sebelumnya, petambak di Bratasena menggunakan genset dengan bahan bakar solar dengan harga mencapai Rp 8000 per liter. Ada juga menggunakan listrik dari pembangkit swasta dengan harga Rp.4000 per kwh.
Total biaya yang dikeluarkan petambak dalam sebulan untuk solar mencapai Rp 3 juta. Belum ditambah biaya lain-lain seperti membeli oli pelumas dan sparepart. Sedangkan untuk petambak yang memakai pembangkit listrik swasta mengeluarkan biaya kurang lebih Rp 1 juta per bulan.
ADVERTISEMENT
Dengan hadirnya listrik PLN di Bratasena, petambak hanya mengeluarkan biaya listriknya sekitar Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per bulan.
"dengan adanya listrik PLN maka biaya operasional kami sebagai petambak mandiri sangat terbantu dan listrik PLN sangat praktis tidak perlu ada biaya perawatan," ucap Gede Budiasa sebagai Ketua Koperasi KOBUS.
Ilustrasi gardu PLN. Foto: Twitter / @pln_123
Selain di Dipasena, Bratasena juga menjadi pusat pembudidayaan udang terbesar di Provinsi Lampung. Bahkan Pemerintah terus mendorong untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara penghasil udang terbesar se-Asia Tenggara pada tahun 2024.
Energi listrik merupakan energi utama yang dibutuhkan sebagai penggerak kincir dalam berbudidaya udang, sebab perkembangan udang sangat ditentukan dengan adanya kincir. Dengan ketersediaan listrik PLN para petambak yakin produktivitas mereka akan semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
General Manager PLN UID Lampung, I Gede Agung Sindu Putra menyebutkan keberhasilan ini tidak terlepas kerja keras dan dukungan Pemerintah setempat.
"Ada sekitar lebih dari 1000 calon pelanggan di sini, sementara ini sudah kami listriki sebanyak 200 pelanggan, prosesnya akan terus berlanjut," jelasnya.
PLN akan terus berupaya menyelesaikan desa-desa yang belum berlistrik dan diharapkan pada tahun 2022 sudah selesai seratus persen.
"Ke depannya, kami terus berupaya untuk menyelesaikan desa-desa yang belum berlistrik. Kita berharap 2022 Ratio Elektrifikasi desa berlistrik sudah selesai seratus persen," tambah Sindu.
Untuk menjamin keberlangsungan pasokan listrik kepada masyarakat khususnya di eks plasma CPB Bratasena, PLN menyediakan posko Pelayanan Teknik 24 Jam di bawah pengawasan PLN UP3 Metro yang siap membantu pelanggan mengatasi gangguan dan keluhan listrik.
ADVERTISEMENT