Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Tren pemasaran daring secara langsung atau live streaming sales pada platform marketplace tengah jadi gaya penjualan baru yang diminati. Fenomena ini akhirnya melahirkan peluang baru, menghasilkan cuan yang lebih cepat dibanding hanya mengandalkan tampilan foto.
ADVERTISEMENT
Layanan live streaming pertama kali dipopulerkan di China pada 2019. Siaran langsung yang dibawakan pertama kali oleh influencer dalam acara Single Days 2019 TaoBao milik Alibaba ini sukses ditonton 43 juta pengguna di negeri tirai bambu tersebut. Dalam 30 menit, TaoBao sukses meraih pendapatan sebesar USD 7,5 miliar melalui live streaming shopping.
Hal ini akhirnya mendorong sejumlah platform digital menghadirkan fitur layanan live streaming seperti TikTok Shop, Shopee, instagram, dan Tokopedia. Dilansir Forbes, pada 2022 penjualan melalui live streaming di China diproyeksikan mencapai USD 423 miliar.
Direktur Eksekutif ICT Institut sekaligus pengamat teknologi Heru Sutadi mengatakan, live streaming menjadi gaya penjualan yang menjanjikan karena konsep ini dinilai mengembalikan kebiasaan lama masyarakat yang suka berbelanja di pusat perbelanjaan. Di mana masyarakat dapat berinteraksi langsung dengan penjual dan melihat produk secara detail.
ADVERTISEMENT
Saat ini, sebut Heru, masyarakat masih memiliki kepercayaan dan rasa aman ketika membeli barang secara langsung. Sebab, pembeli mengetahui secara detail produk yang mereka minati, mulai dari warna, material, hingga ukuran. Selain itu, harga yang ditawarkan pun lebih murah karena selama live streaming berlangsung biasanya penjual akan menawarkan potongan harga yang besar.
“Sehingga adanya live streaming di e-commerce tentu dapat memberikan penawaran baru penjualan baru bagaimana penjual menawarkan barangnya pada pembeli. Kalau video itu kan nilainya lebih daripada foto. Video itu seperi bisa melihat secara langsung walaupun kita tidak bisa melihat secara langsung,” kata Heru saat dihubungi kumparan, Rabu (8/2).
Meski begitu, penjualan live streaming juga tak selalu mulus. Persaingan bisnis antar online shop juga semakin tinggi dibanding penjualan daring pada umumnya yang hanya melampirkan foto dan deskripsi produk. Sebab, tidak semua penjual online shop mendapat kesempatan meraih jumlah penonton yang tinggi.
ADVERTISEMENT
“Secara konsep ini memang bisa meningkatkan penjualan ya. Bukan hanya e-commerce tapi juga penjual barang tersebut. Cuman kan memang ini perlu dipikirkan karena kelemahannya kan enggak semua orang bisa melihat video saat itu. Atau semua penjual mendapat kesempatan yang sama untuk berjualan secara live streaming,” ujar Heru.
Heru mengatakan untuk mendukung penjualan live streaming, setiap marketplace perlu untuk membangun infrastruktur yang kuat. Sebab, semakin meningkatnya penggunaan fitur live streaming dan tingginya penjualan, keamanan sistem dalam transaksi di fitur tersebut juga perlu ditingkatkan.
“Kemudian sewaktu-waktu terjadi pengiriman transfer dana atau pembelian dan sebagainya. Memang fitur yang menarik agar penjual bisa memberikan layanan live streaming tapi perlu juga disiapkan sistemnya,” ujar Heru.
ADVERTISEMENT
Heru juga menjelaskan host live streaming juga menjadi faktor pendorong meningkatnya daya beli melalui live streaming. Dengan pembawaan atraktif dari host yang good looking juga menjadikan gaya pemasaran baru ini diminati para pembeli.
Biasanya, para host akan memakai produk-produk yang ditawarkan, seperti baju, celana, kerudung, produk rumah tangga, hingga koper. Dengan begitu, tingkat kepercayaan pembeli meningkat karena produk yang ditawarkan dipakai oleh host.
“Kalau kita ke mal kan yang dilihat pakaiannya yang rapi, kalau misalnya ada penjual di toko. Kemudian ini menarik juga pembeli mau membeli barangnya,” kata Heru.
Live Streaming Lahan Pekerjaan Baru
Menurut Heru, host live streaming menjadi profesi yang banyak dicari oleh banyak pengusaha di marketplace. Dengan tingginya minat minat pembelian, banyak penjual toko online yang mencari talent memandu sesi siaran belanja langsung.
ADVERTISEMENT
“Pekerjaan bagi anak muda ya bisa saja apalagi untuk yang ganteng dan yang cantik gitu ya kemudian inilah yang bisa menarik perhatian calon pembeli,” ujarnya.
Walaupun begitu, Heru mengatakan bahwa kualitas produk tetap yang terpenting dalam penjualan live streaming. Sebab, daya tarik dalam konsep dagang gaya baru ini di mana masyarakat dapat melihat langsung secara detail produk yang dijual.
“Walaupun yang menawarkan barang tersebut cantik, ganteng, kalau looknya jelek lalu produknya berkualitas ini akan mempengaruhi penjualan barang tersebut ke depannya. Karena kualitas itu kan menentukan apakah orang akan membeli lagi atau kapok cukup membeli satu kali saja di e-commerce tersebut,” pungkasnya.