Lo Kheng Hong Beberkan Alasan Borong Saham PGAS

8 Oktober 2024 19:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Investor value Indonesia jenis individu, Lo Kheng Hong menjadi pembicara pada BCA Wealth Summit 2023 di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Investor value Indonesia jenis individu, Lo Kheng Hong menjadi pembicara pada BCA Wealth Summit 2023 di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Investor senior Lo Kheng Hong membeberkan alasannya memborong saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Pertama, valuasi perusahaan yang masih murah.
ADVERTISEMENT
Kedua, Lo Kheng Hong mengatakan laba perusahaan gas negara yang tumbuh positif dalam beberapa tahun terakhir.
“Perusahaannya kan bagus wonderful company, labanya kan gede USD 186,6 juta,” kata Lo Kheng Hong di JCC Senayan, Selasa (8/10).
Lo Kheng Hong tercatat menambah 44,78 juta lembar saham pada periode akhir Agustus 2024 menjadi 194.746.800 (194,76 juta) lembar. Dengan jumlah saham itu, Lo Kheng Hong menduduki posisi ketujuh pemegang saham terbesar PGAS.
Berdasarkan catatan kumparan, PGAS mencatatkan laba bersih USD 187 juta per semester I 2024, naik 28 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu USD 145 juta secara tahunan atau year on year (yoy). Laba ini setara Rp 2,88 triliun dengan kurs Rp 15.344 per dolar AS.
ADVERTISEMENT
Kenaikan laba itu berasal dari pendapatan PGN per semester I 2024 sebesar USD 1,839 miliar atau meningkat 3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yoy. Pada saat yang sama beban pokok pendapatan meningkat hanya 1 persen menjadi USD 1,43 miliar pada semester 1 2024 dibandingkan USD 1,41 miliar pada semester 1 2023.
Sedangkan laba kotor USD 407 juta per semester I 2024, naik 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu USD 368 juta. Laba operasi naik 3 persen menjadi USD 293 juta dibandingkan USD 284 juta (YoY).
Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, mengatakan pada periode semester I 2024, pencapaian EBITDA cukup stabil yaitu sebesar USD 578 juta dikontribusikan dari penurunan laba selisih kurs dan beban penyusutan. Pencapaian EBITDA dikontribusikan 75 persen dari segmen niaga gas, transmisi gas dan lainnya, serta 25 persen dikontribusikan dari segmen hulu dengan adanya integrasi infrastruktur gas bumi.
ADVERTISEMENT
Selama 4 tahun, pendapatan konsolidasi menunjukkan tren kenaikan, dengan pertumbuhan 8 persen dari tahun 2020-2023, yang didukung oleh volume niaga gas dan transportasi gas yang merupakan kontributor utama sebesar kurang lebih 70 persen bagi pendapatan Perusahaan.
"Secara keseluruhan, perseroan telah menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan profitabilitas yang meningkat," kata Arief dalam keterangan resmi, Selasa (17/9).