Lo Kheng Hong Sebut Banyak Orang Bodoh di Bursa Saham: Jual Mercy Harga Bajaj

21 Maret 2023 20:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lo Kheng Hong, investor perseorangan di bursa saham yang dijuluki Warren Buffett-nya Indonesia.  Foto: Dok. SBM ITB
zoom-in-whitePerbesar
Lo Kheng Hong, investor perseorangan di bursa saham yang dijuluki Warren Buffett-nya Indonesia. Foto: Dok. SBM ITB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Investor kawakan, Lo Kheng Hong, menilai berinvestasi di bursa saham punya daya tarik meskipun harus dilakukan hati-hati. Kehati-hatian menjadi salah satu kunci sukses, termasuk dengan membaca laporan keuangan perusahaan emiten.
ADVERTISEMENT
Pria yang kerap dijuluki Warren Buffett Indonesia itu menyatakan, hanya berminat membeli saham perusahaan yang bagus namun murah (undervalue). Itu yang sering disebutnya sebagai strategi mobil mercy dengan harga bajaj.
"Di dunia nyata tidak ada orang bodoh yang mau menjual mercy harga bajaj. Tapi di bursa saham itu banyak, banyak orang bodoh yang menjual mercy di harga bajaj. Jadi saya pelan-pelan membeli jadi masih punya uang sisa banyak," kata Lo Kheng Hong di acara OCBC NISP Business Forum 2023, Selasa (21/3).
Dia pun menyarankan para investor untuk selalu membaca laporan keuangan tahunan sebuah perusahaan sebelum memutuskan untuk membeli sahamnya. Hal tersebut adalah kunci sukses dalam berinvestasi.
"Jangan pernah membeli saham sebelum membaca annual report, sebelum membaca laporan keuangannya. Karena membaca annual report, membaca laporan keuangan itu adalah kunci keberhasilan dari seorang investor saham," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Usai krisis pandemi COVID-19 mereda, Lo Kheng Hong mengungkapkan dirinya belum banyak membelanjakan uangnya meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah mulai menurun.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (2/1/2023). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
"Saya belanjakan baru sedikit, jadi masih ada sisa saham banyak. Karena saya itu orang yang sangat hati-hati dalam membeli saham," imbuh dia.
Lo Kheng Hong mengakui bahwa dirinya berhasil melewati banyak krisis-krisis keuangan selama kariernya sebagai investor saham, termasuk saat pandemi di tahun 2020 IHSG anjlok hingga level 3.900.
"Saya hanya membeli (saham) perusahaan bagus, yang harganya murah, yang undervalue. Tapi saya enggak mungkin membeli perusahaan jelek yang mahal, enggak mungkin beli," pungkas Lo Kheng Hong.