Lo Kheng Hong Sebut Lulusan SD Bisa Jadi Investor Saham Sukses, Gimana Caranya?

26 Oktober 2023 19:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Investor Lo Kheng Hong dalam Seminar Utama Capital Market Summit and Expo 2023 di Main Hall BEI, Kamis (26/10/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Investor Lo Kheng Hong dalam Seminar Utama Capital Market Summit and Expo 2023 di Main Hall BEI, Kamis (26/10/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Investor kawakan di pasar modal, Lo Kheng Hong, menilai lulusan SD saja bisa menjadi investor saham yang berhasil. Sebab, pelaku pasar bisa membeli saham dengan pertimbangan price earning ratio (PER) dan price to book yang rendah.
ADVERTISEMENT
Menurut investor ulung itu, pelaku pasar hanya membutuhkan kemampuan kalkulasi dasar seperti perkalian, pembagian, dan penjumlahan. Sedangkan kalkulasi tingkat berikutnya seperti integral dan diferensial tidak dibutuhkan bagi pelaku pasar.
“Cukup tamatan SD anda bisa jadi seorang investor saham yang berhasil, karena yang dibutuhkan untuk menjadi investor yang hebat di Bursa Efek Indonesia anda cukup tambah, kali, dan bagi,” kata Lo Kheng Hong dalam Seminar Utama Capital Market Summit and Expo 2023 di Main Hall BEI, Kamis (26/10).
Lo Kheng Hong berpesan untuk tidak membeli saham gorengan. Ia meminta para investor membaca laporan keuangan. Pria yang menekuni dunia pasar modal selama puluhan tahun itu memilih broker saham yang mencantumkan nama bank untuk prioritas keamanan uangnya.
ADVERTISEMENT
“Hanya tamatan SD saja sudah bisa menjadi investor saham yang berhasil karena hanya pakai PER dan price to book yang rendah,” ujar Lo Kheng Hong.
Investor value Indonesia jenis individu, Lo Kheng Hong menjadi pembicara pada BCA Wealth Summit 2023 di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sederet sektor yang menjadi favoritnya yaitu emiten tambang dan perbankan. Pria yang kerap dijuluki Warren Buffet asal Indonesia tersebut menjelaskan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memiliki kinerja yang baik atau wonderful company.
“Itu sama saya dipegang forever, kalau kita lihat bank BCA selama 23 tahun we are growing growth. Saham BCA wonderful company, bukan rekomendasi membeli atau menjual, company itu selama 23 tahun memberikan capital gain sebanyak 2.600 persen,” tutur Lo Kheng Hong.
Lo Kheng Hong menganggap risiko investasi besar apabila memborong saham yang harganya terlalu mahal atau overvalued. Namun risiko menjadi kecil jika mengoleksi saham yang harganya murah atau undervalued.
ADVERTISEMENT
“Saya dari jam 6 sampai 9 membaca dan berpikir, kemudian jam 9 sampai 4.15 kalau berburu mercy harga bajaj, setelah jam 4.15 biasanya saya tidur 1 sampai 2 jam. Kemudian setelah bangun saya makan, mandi, dan melanjutkan reading and thinking. Saya buka transaksi hari ini, broker mana yang beli broker yang jual,” jelas Lo Kheng Hong.
“Saya baca keterbukaan informasi BEI ada 300 pengumuman, saya enggak perlu denger lagi rumor-rumor. Biasanya perusahaan publik melakukan aksi korporasi memberi tahu Bursa Efek Indonesia, setiap investor membaca dalam waktu yang sama,” tambahnya.