Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Lock-up Saham Berakhir Hari Ini, GoTo: Investor Besar Masih Bertahan
1 Desember 2022 8:29 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary GoTo, Koesoemohadiani mengatakan, para investor saham strategis yang masuk ke GOTO sebelum perusahaan tersebut mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO ) atau pra-IPO, memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana penawaran sekunder terkoordinasi (secondary offering) yang sebelumnya sempat direncanakan. Untuk itu, para investor strategis tersebut masih tercatat sebagai pemegang saham GoTo sampai saat ini.
"Sehubungan dengan rencana para pemegang saham pra-IPO untuk menjajaki penawaran sekunder (secondary offering) terkoordinasi atas saham perseroan yang dimiliki oleh para pemegang saham pra-IPO, bersama ini kami menyampaikan bahwa pemegang saham pra-IPO yang mempertimbangkan rencana transaksi tersebut, pada saat ini telah memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana penawaran sekunder terkoordinasi," tulis Corporate Secretary GoTo, Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (30/11).
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan prospektus, lanjut Koesoemohadiani, periode larangan pengalihan saham (lock-up) atas saham Seri A yang dimiliki oleh para pemegang saham pra-IPO selama 8 bulan sejak tanggal efektif penawaran umum perdana perseroan sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (2) peraturan OJK No 22/POJK.04/ 2021 akan berakhir pada tanggal 30 November 2022.
Dengan demikian, terhitung sejak tanggal 1 Desember 2022, seluruh saham seri A, di luar saham treasuri, yang telah dikeluarkan oleh Perseroan sejumlah 1.123.527.533.886 saham seri A akan dapat diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia mewakili sekitar 95 persen dari total modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh. Di mana free float publik perseroan adalah sebesar sekitar 64 persen dari seluruh saham yang merupakan total saham modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.
ADVERTISEMENT
"Free float publik termasuk di dalamnya saham seri A yang dimiliki oleh pemegang saham kurang dari 5 persen dari seluruh saham perseroan; seluruh saham yang bukan dimiliki oleh anggota Dewan Komisaris atau Direksi Perseroan; seluruh saham yang bukan dimiliki oleh pemegang saham dengan hak suara multipel dan afiliasi dari perseroan; saham yang bukan bagian dari saham treasuri hasil pembelian kembali oleh perseroan; dan saham yang akan dikonversi menjadi saham scripless," tambah Koesoemohadiani.
Sebelumnya, pada 24 Oktober lalu, GoTo sudah menyatakan GoTo dan para pemegang saham pra-IPO tengah menjajaki kemungkinan melakukan penawaran sekunder terkoordinasi atas saham yang dimiliki pemegang saham pra-IPO.
Potensi penawaran sekunder ini akan dilaksanakan setelah berakhirnya periode penguncian saham pra-IPO guna memfasilitasi penjualan yang terstruktur. Dalam penawaran sekunder yang direncanakan, GoTo tidak akan menerbitkan saham baru dan/atau melakukan penjualan saham di dalam proses ini, sehingga tidak akan terjadi dilusi atas saham perseroan.
ADVERTISEMENT
"Informasi potensi penawaran sekunder tersebut, tegasnya, juga bukan merupakan suatu penawaran untuk menjual atau ajakan penawaran untuk membeli efek apa pun yang dijelaskan pada informasi tersebut. Efek yang dijelaskan pada informasi ini belum terdaftar berdasarkan Securities Act of 1933, sebagaimana telah diubah, dan tidak dapat ditawarkan atau dijual di Amerika Serikat tanpa pendaftaran atau pengecualian yang berlaku dari persyaratan pendaftaran," jelasnya.