Lock-up Saham GoTo Berakhir, Investor Besar Masih Bertahan

30 November 2022 20:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layanan Gojek dan Tokopedia (GoTo). Foto: Gojek
zoom-in-whitePerbesar
Layanan Gojek dan Tokopedia (GoTo). Foto: Gojek
ADVERTISEMENT
Manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyampaikan keterbukaan informasi sejumlah investor strategis besar masih bertahan sebagai pemegang saham perusahaan setelah masa periode penguncian saham (lock-up) berakhir mulai besok, 1 Desember 2022
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary GoTo, Koesoemohadiani mengatakan, para investor saham strategis yang masuk ke GOTO sebelum perusahaan tersebut mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) atau pra-IPO, memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana penawaran sekunder terkoordinasi (secondary offering) yang sebelumnya sempat direncanakan.
Untuk itu, para investor strategis tersebut masih tercatat sebagai pemegang saham GoTo sampai saat ini.
Di sisi lain, Koesoemohadiani juga mengungkapkan bahwa sesuai dengan prospektus, periode larangan pengalihan saham (lock-up) atas saham Seri A yang dimiliki oleh para pemegang saham pra-IPO selama 8 bulan sejak tanggal efektif penawaran umum perdana perseroan sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (2) peraturan OJK No 22/POJK.04/ 2021 akan berakhir pada tanggal 30 November 2022.
GoTo resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4). Foto: Dok. GoTo
Dengan demikian, terhitung sejak tanggal 1 Desember 2022, seluruh saham seri A, di luar saham treasuri, yang telah dikeluarkan oleh Perseroan sejumlah 1.123.527.533.886 saham seri A akan dapat diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia mewakili sekitar 95 persen dari total modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh.
ADVERTISEMENT
Di mana free float publik perseroan adalah sebesar sekitar 64 persen dari seluruh saham yang merupakan total saham modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.
"Free float publik termasuk di dalamnya saham seri A yang dimiliki oleh pemegang saham kurang dari 5 persen dari seluruh saham perseroan; seluruh saham yang bukan dimiliki oleh anggota Dewan Komisaris atau Direksi Perseroan; seluruh saham yang bukan dimiliki oleh pemegang saham dengan hak suara multipel dan afiliasi dari perseroan; saham yang bukan bagian dari saham treasuri hasil pembelian kembali oleh perseroan; dan saham yang akan dikonversi menjadi saham scripless," tambah Koesoemohadiani
Sebelumnya, pada 24 Oktober lalu, GoTo sudah menyatakan GoTo dan para pemegang saham pra-IPO tengah menjajaki kemungkinan melakukan penawaran sekunder terkoordinasi atas saham yang dimiliki pemegang saham pra-IPO.
GoTo resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4). Foto: Dok. GoTo
Potensi penawaran sekunder ini akan dilaksanakan setelah berakhirnya periode penguncian saham pra-IPO guna memfasilitasi penjualan yang terstruktur. Dalam penawaran sekunder yang direncanakan, GoTo tidak akan menerbitkan saham baru dan/atau melakukan penjualan saham di dalam proses ini, sehingga tidak akan terjadi dilusi atas saham perseroan.
ADVERTISEMENT
"Informasi potensi penawaran sekunder tersebut, tegasnya, juga bukan merupakan suatu penawaran untuk menjual atau ajakan penawaran untuk membeli efek apa pun yang dijelaskan pada informasi tersebut. Efek yang dijelaskan pada informasi ini belum terdaftar berdasarkan Securities Act of 1933, sebagaimana telah diubah, dan tidak dapat ditawarkan atau dijual di Amerika Serikat tanpa pendaftaran atau pengecualian yang berlaku dari persyaratan pendaftaran," jelasnya.



Lock-up Saham Berakhir, Saham GoTo Turun ke Level Terendah

Berdasarkan data penutupan perdagangan hari ini, Rabu (30/11), saham GoTo terjun ke 11 poin (6,79 persen) ke 151. Ini merupakan level terendah GoTo sejak IPO. 

Terpantau memang menjelang periode lock up saham berakhir, saham GoTo turun melemah sejak 21 November lalu. Bahkan berdasarkan data RTI Business, selama sepekan saham Goto sudah melemah 20,94 persen dan turun 22,56 persen selama bulanan.
ADVERTISEMENT
Tercatat, pada perdagangan hari ini, saham GoTo diperdagangkan sebesar 3,17 miliar saham dengan turnover Rp 499,01 miliar. Kapitalisasi pasar GoTo juga saat ini sebesar Rp 178,84 triliun.