Lolos dari Pailit, Sriwijaya Air Bersiap IPO

12 Juli 2023 17:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air di landasan pacu Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air di landasan pacu Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Proses restrukturisasi utang PT Sriwijaya Air di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat (PN Jakpus) lewat Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) berakhir damai.
ADVERTISEMENT
Dalam proposal perdamaian, dicantumkan rencana bisnis ke depan Sriwijaya salah satunya adalah akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Restructuring Counsel Sriwijaya Air dari SHAL Legal Counselors, Hamonangan Syahdan Hutabarat, mengatakan rencana bisnis jangka panjang Sriwijaya dilakukan hingga 2035 nanti, di mana akan ada mitra strategis yang akan mendukung Sriwijaya. Mitra strategis tersebut bisa berupa investor maupun dukungan pendanaan.
"Lalu ada rencana IPO juga, penawaran publik, dan memang niatan dari awal Sriwijaya harus lebih baik dari sebelum PKPU. Jadi langit ini mau dipenuhi sama biru putih merah lagi," kata Syahdan saat ditemui pasca sidang di PN Jakpus, Rabu (12/7).
"Salah satu bisnis plan adalah adanya IPO, itu di dalam rencana perdamaian sudah dituliskan rencana IPO," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sidang pengambilan suara PKPU PT Sriwijaya Air di PN Jakarta Pusat, Rabu (12/7/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
Untuk investor, dia belum bisa mengatakannya, namun yang pasti banyak investor yang bersiap masuk menunggu proses PKPU selesai.
Pada kesempatan yang sama, Financial Advisor Sriwijaya dari Triple B Advisory, Noprian Fadli mengatakan pada tahap awal sebelum IPO, Sriwijaya akan fokus menggaet investor. Suntikan modal investor tersebut akan digunakan untuk memperkuat dan menambah modal kerja.
"Ketika tahapan itu tercapai, maka bersama dengan investor atau mitra strategis tadi, kalau dia setuju IPO, langsung IPO. Mungkin paling cepat 3 tahun kita sudah mulai menata untuk IPO," kata Fadli.
Dalam 1-2 tahun ke depan, Sriwijaya butuh mendapatkan suntikan modal dari investor mencapai USD 50-100 juta. Menurutnya itu adalah angka minimum sebelum kemudian Sriwijaya akan melaksanakan IPO.
ADVERTISEMENT
"Investor sudah dijajaki sebelum PKPU bahkan. Jadi beberapa investor yang sudah minat sebelum PKPU, setelah melihat proses PKPU (damai) akan menjadi lebih yakin karena kondisi keuangan jauh lebih bagus, ramping, dan seksi," jelasnya.
Sementara untuk target dana segar yang didapatkan dari IPO, masih dibahas dan belum bisa disampaikan oleh Fadli.