Lotte Chemical Titan Siapkan Belanja Modal Rp 147,49 Miliar di 2024

28 Juni 2024 15:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lotte Chemical Titan. Foto: Rose676/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Lotte Chemical Titan. Foto: Rose676/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emiten petrokimia, PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure) atau capex sekitar USD 9 juta atau setara Rp 147,49 miliar untuk tahun 2024.
ADVERTISEMENT
Direktur Lotte Chemical Titan, Calvin Wiryapranata, mengatakan estimasi total capex tahun 2024 sekitar USD 9 juta, dengan alokasi untuk turnaround (penghentian total operasional pabrik) sekitar USD 4 juta dan capex normal sekitar USD 5 juta.
“Capex estimasi 9 juta total, yang terkait turnaround USD 4 juta, capex normal USD 5 juta. Bisa bergeser,” ujar Calvin dalam paparan publik di Kawasan Setiabudi, Jakarta, Kamis (28/6).
Lotte Chemical Titan melakukan turnaround untuk optimalkan kinerja operasi dengan melakukan inspeksi menyeluruh, perbaikan dan penggantian terjadwal pada beberapa peralatan dan sistem operasi.
“Kuartal I 2024, (capex) sudah spend sekitar hampir 30 persen dari total USD 9 juta,” tutur Calvin.
Mengutip laporan keuangan, Lotte Chemical Titan mencatatkan rugi bersih senilai USD 1,18 juta di kuartal I 2024, berbalik dari laba bersih senilai USD 2,25 juta di kuartal I 2023.
ADVERTISEMENT
Lotte Chemical Titan membukukan pendapatan senilai USD 99,09 juta, turun dibandingkan kuartal I 2023 senilai USD 110 juta.
Calvin enggan merinci target pendapatan maupun laba tahun 2024 karena fluktuasi harga komoditas. “Komoditas selalu naik turun. Kita agak susah (sebut target keuangan), lebih fokus ke market share karena harga enggak bisa kita kontrol. Kita harus ikuti harga market,” tuturnya.
Dia menargetkan margin spread atau selisih harga jual dengan biaya bahan baku utama tetap di atas USD 200 juta. Hingga tahun 2023, laba usaha anjlok sebesar 325 persen dibandingkan 2022 akibat penurunan rata-rata margin spread antara harga jual polyethylene (PE) dan bahan baku utama sebesar USD 22 per metrik ton.